Anak

Hiperplasia Adrenal Kongenital, Kelainan Hormon yang Serang Anak

Hiperplasia Adrenal Kongenital menyerang 1 dari 15 ribu anak.

Galih Priatmojo | Dwi Citra Permatasari Sunoto

kelenjar adrenal (Hello Sehat)
kelenjar adrenal (Hello Sehat)

Himedik.com - Hiperplasia Adrenal Kongenital (HAK) disebabkan oleh kelainan genetika. Kelainan HAK memengaruhi kinerja kelenjar adrenal yang merupakan organ kecil di atas ginjal. Kelenjar adrenal berfungsi untuk mengatur beberapa fungsi biologis dan memproduksi hormon.

Anak yang terkena penyakit ini, metabolismenya akan terganggu. Selain itu, tekanan darah, daya tahan tubuh, dan hormon reproduksi juga akan terganggu.

Kelainan HAK menyebabkan produksi hormon aldosteron dan kortisol hanya sedikit bahkan tidak ada sama sekali. Dalam tubuh, hormon aldosteron berperan membantu fungsi ginjal dan mengatur kadar elektrolit.

Sedangkan hormon kortisol berperan mengatur metabolisme gula darah. Hormon ini juga dikenal dengan hormon stres. Selain itu HAK juga akan memengaruhi kerja hormon androgen seperti testosteron.

rumus kimia kortisol (amazine)
rumus kimia kortisol (amazine)

Penyakit ini tergolong langka, tetapi bisa menimbulkan gangguan kesehatan seumur hidup. Hanya 1 dari 15 ribu anak yang lahir mengidap kelainan hormon ini. Namun dengan penanganan yang tepat, penderita bisa tetap hidup normal.

Hiperplasia Adrenal Kongenital, terbagi menjadi dua:

  1. Hiperplasia Adrenal Kongenital non-klasik
    Kelainan HAK non-klasik tergolong lebih ringan, karena gejalanya muncul di usia remaja. Penderita juga masih bisa memproduksi hormon aldosteron. Tetapi di lain sisi ada kemungkinan kekurangan kortisol dan kadar testosteron juga sedikit.
  2. Hiperplasia Adrenal Kongenital klasik
    Untuk jenis ini merupakan kelainan yang sering terjadi. Gejalanya mulai terlihat dari bayi atau anak-anak. Kebalikan dari non-klasik, pada kasus HAK klasik tidak bisa memproduksi aldosteron dan kortisol. Sedangkan testosteron diproduksi terlalu banyak.

Gejala HAK bisa dilihat dari ukuran genital yang lebih besar. Sulit menaikkan berat dan menurunkan berat badan. Pada perempuan, siklus haid tidak teratur dan masih banyak gejala lain.

Untuk mengetahui penyakit ini, diperlukan pemeriksaan dini. Bisa dimulai ketika masih hamil si kecil.

Berita Terkait

Berita Terkini