Anak

Mengenal RSV, Virus yang Sangat Menular dan Sering Dijumpai

Mom, perlu waspada karena si kecil rentan terkena infeksi RSV.

Vika Widiastuti | Dwi Citra Permatasari Sunoto

Ilustrasi virus. (pixabay/qimono)
Ilustrasi virus. (pixabay/qimono)

Himedik.com - Batuk pilek adalah penyakit umum yang biasa menyerang bayi, anak-anak, hingga orang dewasa. Penyakit tersebut menyerang saluran pernapasan dan terkadang membuat penderita susah bernapas karena hidung mampet.

Namun, nampaknya Mom perlu waspada dengan RSV (Respiratory Syncytial Virus). Dilansir dari laman WebMD, RSV merupakan virus umum yang menginfeksi saluran pernapasan yang sangat menular.

Sebagian besar bayi dan anak kecil yang terinfeksi virus mengalami pilek. Meski persentasenya kecil, infeksi RSV dapat menyebabkan masalah serius seperti pneumonia dan bronchiolitis.

Lalu siapa saja yang berisiko terinfeksi?

Bayi lahir prematur, anak-anak di bawah 2 tahun yang lahir dengan penyakit jantung atau paru-paru, bayi dan anak kecil yang sistem imunnya melemah karena penyakit atau perawatan medis, serta bayi di bawah 8 hingga 10 minggu berisiko terkena infeksi RSV.

Ilustrasi balita sakit. (pixabay/Free-Photos)
Ilustrasi si kecil sakit. (pixabay/Free-Photos)

Sedangkan untuk gejala RSV ditandai dengan pilek, atau batuk pilek yang berlangsung selama satu hingga dua minggu. Segera hubungi dokter jika si kecil menunjukkan gejala kesulitan bernapas.

Mom, juga harus segera ke dokter kalau si kecil menunjukkan tanda dehidrasi, seperti tidak pipis selama 6 jam, kulit kering, dan kurang air mata saat menangis. Tanda RSV lainnya adalah si kecil terlihat sangat lelah, warna kuku dan bibir biru, serta bernapas dengan cepat.

Sayangnya, tidak ada obat untuk menangani virus tersebut. Jadi, perawatan hanya melibatkan mengobati gelaja infeksi RSV dan dampaknya pada sistem pernapasan.

Jika masih bisa ditangani di rumah, Mom bisa melakukan beberapa langkah di bawah ini untuk meredakan gejalanya.

1. Memberikan cairan pada si kecil sedikit demi sedikit sepanjang hari supaya tak dehidrasi

2. Menggunakan vaporizer cool-mist untuk menjaga udara tetap lembap sehingga membuat pernapasan lebih mudah

3. Membersihkan cairan hidung yang lengket dan memberikan pengurang demam non-aspirin.

Berita Terkait

Berita Terkini