Anak

Bocah 12 dan 14 Tahun Punya Anak, Ilmuwan Sarankan Pendidikan Seksualitas

Guru perlu dibekali keterampilan mengajarkan pendidikan seksualitas.

Vika Widiastuti | Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana

Ilustrasi bayi - (Pixabay/jarmoluk)
Ilustrasi bayi - (Pixabay/jarmoluk)

Himedik.com - Seorang anak perempuan 12 tahun melahirkan bayi dari kandungannya. Sedangkan laki-laki yang menjadi ayah dari bayi itu dikabarkan baru berusia 14 tahun.

Mengutip The West Australia, Selasa (29/1/2019), bocah perempuan di Perth, Australia itu melahirkan di rumah dan mengaku tak tahu dirinya hamil. Sharyn Burns, Associate Professor dari fakultas kesehatan masyarakat Curtin University, mengatakan, bocah itu mungkin tak menyadari kehamilannya karena pada usia tersebut siklus menstruasi biasanya tak teratur.

Kepolisian setempat pun menyelidiki kasus ini untuk mencari tahu apakah tuntutan akan ditujukan pada si anak perempuan atau laki-laki. Namun, pihaknya menyebutkan, saat ini masih fokus untuk memastikan bahwa keluarga muda itu mendapat dukungan yang semestinya.

Kedua orang tua yang masih muda itu bisa dijerat hukuman karena terlibat dalam aktivitas seksual di bawah usia 16 tahun. Sedangkan terkait nasib bayinya, The Department of Communities menolak memberi informasi tersebut.

Atas kejadian ini, muncul pertanyaan dari peneliti promosi kesehatan: apakah sekolah-sekolah sebaiknya mulai mengajarkan pendidikan tentang pubertas dan pembuahan sejak usia muda?

 

Ilustrasi seksualitas - (Unsplash/Sharon McCutcheon)
Ilustrasi seksualitas - (Unsplash/Sharon McCutcheon)

"Saya rasa memiliki hubungan yang baik dan pendidikan seksualitas di sekolah merupakan hal yang positif karena anak-anak mungkin tidak mendapatkan itu dari orang tuanya," ujar Burns.

Burns menjelaskan, sekolah boleh memutuskan kapan siswa-siswinya akan dikenalkan pada topik pubertas, yang meliputi perubahan pada tubuh dan pembuahan. Sekolah-sekolah di West Australia sendiri memberikan pelajaran tentang itu di tahun keenam.

"Kami pikir seharusnya sekarang diajarkan sedikit lebih awal karena anak-anak zaman sekarang mulai memasuki pubertas lebih awal daripada zaman dulu," jelas Burns. "Jadi mungkin kelas 5 itu ideal."

Rata-rata usia gadis yang mulai menstruasi telah menurun dalam 20 tahun terakhir, yakni dari 13 tahun menjadi sekitar 11 tahun.

Burns juga menerangkan, empat tahun lalu ia telah mendorong Curtin University untuk membuat program pelatihan pendidikan seks untuk guru. Pasalnya, banyak guru mengabaikan beberapa aspek kurikulum seksualitas dan hubungan karena kurang memiliki kepercayaan diri dan keterampilan untuk mengajarkannya pada murid-murid.

Berita Terkait

Berita Terkini