Anak

Dipaksa Ikut 5 Kelas untuk Syarat Masuk TK, Anak 2 Tahun Stres hingga Botak

Tekanan dari ibunya yang bikin sang anak stres.

Vika Widiastuti | Yuliana Sere

Ilustrasi anak belajar. (pixabay/rawpixel)
Ilustrasi anak belajar. (pixabay/rawpixel)

Himedik.com - Balita berusia dua tahun baru-baru ini mengalami kerontokan rambut hingga botak di kepala bagian belakang akibat ingin masuk Taman Kanak-Kanak.

Melansir dari worldofbuzz, Tong Tong tinggal di Shanghai bersama orang tuanya. Dua bulan lalu, sang ibu memperhatikan beberapa helai rambut di bantal Tong Tong.

Setelah memperhatikan ada sesuatu yang salah, dia terus mengawasinya selama beberapa malam dan menyadari bahwa anak itu sering berkeringat dan kaget dalam tidurnya.

Awalnya, dia mengira anaknya menderita kekurangan kalsium sehingga dia coba membeli suplemen di toko. Namun, keadaan malah memburuk.

Setelah dua minggu, rambut anaknya mulai rontok. Melihat itu, sang ibu membawa Tong Tong kembali ke kota asalnya di Wuhan untuk menemui seorang spesialis kulit di rumah sakit.

Dokter Goh dengan hati-hati memeriksa anak itu dan mendiagnosisnya dengan alopecia areata, penyakit autoimun umum yang menyebabkan kerontokan rambut di kulit kepala dan wajah.

Ilustrasi anak dan gadget - (Pixabay/LuidmilaKot)
Ilustrasi anak sedang belajar. (Pixabay/LuidmilaKot)

Kondisi ini umum di kalangan orang dewasa dan remaja, tetapi tentu saja bukan balita. Dokter mengatakan Tong Tong adalah pasien termuda yang pernah mereka periksa dengan penyakit ini.

"Apakah anak itu mengalami perubahan besar dalam hidupnya?" tanya sang dokter kepada ibunya.

Setelah Dokter Goh terus mendesak, sang ibu akhirnya mengungkapkan betapa kompetitif dirinya hanya untuk membuat anaknya terdaftar di taman kanak-kanak yang lebih terkemuka.

Rupanya, semua anak harus melalui ujian masuk dan hanya yang terbaik dan paling cerdas yang akan dipilih.

Untuk mendapatkan tempat bagi Tong Tong di sebuah taman kanak-kanak lokal yang terkenal, ia mendaftarkannya ke dalam lima kelas. Kelas ini adalah kelas bahasa inggris, matematika, piano, seni dan hosting.

Dia mengaku bahwa semua pelajaran ini memang perlu karena dia takut Tong Tong akan kalah saing dengan anak-anak lain jika dia tidak mendaftarkannya di kelas itu.

Tidak hanya itu, setiap kali balita itu menolak untuk duduk dan belajar, dia akan mendorongnya dengan mengatakan, "Kamu harus belajar keras agar bisa masuk di Taman Kanak-Kanak."

Namun, bukan hanya Tong Tong, ibunya pun mengalami stres setiap malam dan tidak bisa tidur khawatir tentang pendidikan anaknya.

Setelah mengetahui kebenarannya, dokter menyarankannya untuk mengurangi kelas-kelas itu karena kerontokan rambut Tong Tong kemungkinan besar dipicu oleh banyaknya tekanan dari kelas-kelas tersebut.

Berita Terkait

Berita Terkini