Anak

Tak Cuma Jorok, Kebiasaan Anak Makan Upil Juga Berbahaya

Mengupi saja sudah berbahaya lho, Moms.

Rima Sekarani Imamun Nissa | Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana

Ilustrasi bocah makan upil - (Unsplah/@kylenieber)
Ilustrasi bocah makan upil - (Unsplah/@kylenieber)

Himedik.com - Melarang anak makan upil sudah menjadi PR yang umum bagi banyak orang tua. Kebiasaan anak-anak ini memang harus dihentikan karena tidak hanya jorok, tetapi juga berbahaya untuk kesehatannya.

Selama ini memang beredar mitos bahwa memakan kotoran hidung bisa memperkuat sistem kekebalan tubuh. Padahal, sama sekali tidak ada bukti ilmiah yang mendukung pernyataan itu, seperti dikutip Himedik.com dari Mirror.

Menurut Dr Erich Voigt, mengupil saja sebenarnya sudah berbahaya. Dalam video Business Insider, Dr Voigt menjelaskan, memasukkan kuman seperti Staphylococcus aureus atau Staph (kuman yang dapat hidup di bagian depan hidung) ke dalam hidung, ditambah mengupil, dapat menyebabkan lecet.

Voigt mengungkapkan, lecet ini akan mengakibatkan banyak masalah. ''Berdarah, mendatangkan kuman, meningkatkan kerak dan iritasi bisa terjadi hanya dengan mengupil,'' katanya.

Ilustrasi mengupil - (Shutterstock)
Ilustrasi mengupil - (Shutterstock)

Staph bahkan dapat menyebabkan abses atau kantong berisi nanah di dalam hidung. Dalam kasus yang ekstrem, mengupil terlalu lama bahkan bisa menusuk septum.

Dr Voigt juga menunjukkan betapa buruknya hal itu bagi anak-anak, yang dikenal terbiasa mengupil dan memakannya.

''Anak-anak terkenal suka mengupil dan menyebabkan hidungnya sendiri mengalami pendarahan,'' ujar Voigt. ''Pasokan darah ke hidung sangat kuat, ada lima arteri yang mengarah ke depan hidung (pleksus kiesselbach).''

''Ketika abrasi, bisa terjadi pendarahan hebat. Anak-anak biasanya banyak yang mimisan karena itu,'' imbuhnya.

Berita Terkait

Berita Terkini