Anak

Jangan Diam saat Anak Memukul, Ini Sikap yang Harus Dilakukan Orangtua!

Orangtua sebagai pemegang kendali utama tidak boleh diam ketika dipukul oleh anaknya karena akan membentuk karakter tidak baik.

Rima Sekarani Imamun Nissa | Shevinna Putti Anggraeni

Orangtua harus bisa memberi tahu dan memberi hukuman yang tepat pada anak yang suka memukul (Suara.com/Shutterstock)
Orangtua harus bisa memberi tahu dan memberi hukuman yang tepat pada anak yang suka memukul (Suara.com/Shutterstock)

Himedik.com - Orangtua adalah pemegang kendali utama dalam membentuk karakter dan perilaku anak sejak lahir. Oleh karena itu, sudah semestinya orangtua jangan tinggal diam ketika mengetahui anak berperilaku buruk dan suka memukul sejak masih kecil.

Sebab, sikap orangtua ketika mengetahui anaknya suka memukul saat masih kecil memberikan pengaruh besar pada perilakunya ketika dewasa. Ia bisa saja menjadi anak yang mudah main tangan, menyepelekan orangtua, tidak bersikap dewasa atau sulit mengontrol emosinya.

Perlu diketahui diam bukan sikap yang baik ketika anak memukul orangtua mereka sewaktu kecil. Mungkin ayah dan ibu berpikir bahwa dia masih terlalu kecil belum paham betul cara bersikap yang baik. Tapi, justru saat itulah orangtua memberikan contoh dan didikan yang tepat soal perilaku.

Melansir dari parents.com, ada beberapa sikap yang seharusnya dilakukan orangtua ketika dipukul oleh Si Kecil dan cara memberinya batasan.

1. Bersikap tenang

Memberi teguran bukan berarti harus membentaknya secara emosional. Orangtua tetap harus tenang ketika dipukul oleh Si Kecil dan mengajaknya berbicara dengan santai.

Orangtua bisa mengajak bicara anaknya sambil makan, menonton TV atau tiduran di kamar. Jangan sampai terburu-buru menghukumnya dan mengeluarkan kalimat yang seolah menyiratkan ayah atau ibu tak sayang lagi dengan Si Kecil.

<p>Cara merespons dan menghukum anak yang memukul orangtua ketika marah (Suara.com/Shutterstock)</p>

Cara merespons dan menghukum anak yang memukul orangtua ketika marah (Suara.com/Shutterstock)

2. Dengarkan alasannya memukul

Orangtua harus bisa mencari tahu alasan Si Kecil memukul sebelum menghukumnya, salah satunya dengan mengajaknya berbicara santai dan tenang.

Si Kecil mungkin merasa lebih nyaman dan tenang ketika isi hatinya didengarkan oleh orangtua. Mereka akan lebih terbuka dengan segala permasalahannya dan alasannya setiap kali marah.

3. Terapkan aturan

Peraturan dalam rumah tangga itu cukup berpengaruh dalam pembentukan karakter anak. Oleh karena itu, orangtua sudah semestinya memiliki aturan yang wajib ditaati oleh anak-anak.

Ayah dan ibu harus memberi tahu Si Kecil tentang beberapa hal buruk yang tidak boleh dilakukan dan sesuatu yang sangat baik dilakukan sejak ia masih balita, seperti memberi tahunya bahwa memukul orang itu perbuatan sangat buruk dan konsekuensinya berat.

4. Memberi pilihan

Apabila Si Kecil terlanjur membuat kesalahan, orangtua masih bisa mengontrol emosinya dengan cara memberi pilihan hukuman. Anak tetap harus mendapat hukuman untuk menegaskan bahwa perbuatannya sangat tidak baik.

Caranya dengan memberinya pilihan hukuman, seperti memberi pilihan ingin dihukum membersihkan kamar atau mengirimnya ke sekolah khusus.

Ilsutrasi anak kecil - (Unsplash/@kellysikkema)
Ilsutrasi anak kecil - (Unsplash/@kellysikkema)

5. Beri tahu cara melepas emosi

Selain menghukum, orangtua juga perlu mengarahkannya dalam melepas emosi yang terpendam. Ayah dan ibu bisa memberi tahunya untuk memukul bantal, guling atau media lain ketika ingin melepaskan emosi daripada bermain tangan.

Orangtua juga bisa memancingnya pola pikirnya jika Si Kecil mendapat pukulan dari orang lain. Dengan begitu, ia akan berpikir dua kali sebelum melampiaskan emosinya.

6. Akui kesalahan orangtua

Orangtua sebagai manusia biasa pun bukan berarti selalu lebih benar dan lebih baik dari anaknya. Ayah dan ibu pasti juga memiliki kesalahan yang merugikan anak-anaknya.

Karena itu, pastikan ayah dan ibu selalu meminta maaf setiap kali berbuat salah yang melibatkan anak-anak. Hal itu supaya anak-anak pun akan melalukan hal sama ketika berbuat salah.

7. Siapkan hadiah

Biasanya Si Kecil rela melakukan apapun jika mendapat sesuatu dari pilihannya. Karena itu, tak ada salahnya orangtua memberikannya hadiah ketika bisa mematuhi peraturan dan mengontrol emosinya.

Hadiah itu sebagai motivasi atau dorongan agar Si Kecil selalu ketagihan berperilaku baik.

Berita Terkait

Berita Terkini