Himedik.com - Sebagai orangtua, mendisiplinkan anak adalah hal yang menantang dan situasi dapat menjadi sulit jika itu adalah masalah yang berulang.
Anak tidak selalu mudah diikuti tetapi kamu dapat melihat hal yang lebih positif jika kamu mengikuti 5 cara ini, dilansir dari popsugar.
Baca Juga
1. Mulailah dengan bersikap tenang
Tidak ada hal baik yang akan didapat jika kamu berada dalam keadaan emosional. Berjalanlah selama beberapa menit jika kamu merasa perlu.
Temukan cara untuk tenang sebelum mengatasi perilaku buruk anak. Cobalah untuk mengambil napas dalam-dalam dan tidak bertindak dalam kemarahan.
2. Tetap konsisten
Ketahui sebelumnya apa aturannya. Jika kamu tidak berpegang teguh pada pesan yang konsisten tentang kapan atau bagaimana tindakan disiplin diambil, anak dapat merasa bingung.
Pastikan kamu berkomunikasi dengan jelas dengan anak. Selain itu, hindari ancaman dan konsisten dengan konsekuensi yang akan terjadi jika aturan dilanggar.
3. Jangan gunakan hukuman fisik
Ada banyak alasan untuk tidak menerapkan hukuman fisik ketika mendisiplinkan anak, tetapi yang paling penting adalah bahwa hukuman itu tidak efektif.
Menghukum anak secara fisik tidak menghasilkan perubahan positif dalam perilaku anak, tetapi dalam banyak kasus, hal itu dapat menyebabkan efek yang merugikan.
Plus, itu mengajarkan anak bahwa menyakiti seseorang secara fisik tidak masalah selama kamu berpikir mereka pantas mendapatkannya.
4. Beri anak waktu untuk merenung sendiri
Pastikan kamu memberi anak waktu sendirian untuk memikirkan apa yang telah mereka lakukan dan mengambil kesimpulan sendiri. Ini membantu anak belajar dari kesalahan mereka. Ini digunakan sebagai refleksi yang bermakna.
5. Biarkan anak mencoba lagi
Kadang-kadang bisa sangat efektif untuk mendorong anak keluar dari jalan yang buruk dengan hanya memberi mereka kesempatan untuk melakukan sesuatu.
Ini adalah alat yang memberdayakan harga diri anak-anak untuk dapat meluruskan jalannya lagi tanpa banyak gangguan darimu.
Kamu dapat membantu dengan menawarkan saran seperti, "Bagaimana kami bisa mengatakan ini lagi tanpa berteriak?"