Anak

Kelahiran Prematur Tingkatkan Risiko Penyakit Ginjal pada Anak?

Simak penelitiannya!

Vika Widiastuti

Ilustrasi popok bayi - (Unsplash/rawpixel)
Ilustrasi popok bayi - (Unsplash/rawpixel)

Himedik.com - Sebuah studi mengatakan, kelahiran prematur meningkatkan risiko penyakit ginjal kronis dari masa kanak-kanak hingga pertengahan dewasa. 

Penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of The BMJ ini mengklaim bahwa kelahiran prematur (sebelum 37 minggu kehamilan) dapat mengganggu perkembangan dan kematangan ginjal selama kehamilan pada tahap akhir.

Hal ini membuat ginjal menghasilkan lebih sedikit pembentukan nefron (filter yang menghilangkan limbah dan racun dari tubuh, -red). Angka nefron yang lebih rendah dikaitkan dengan tekanan darah tinggi dan penyakit ginjal progresif di kemudian hari.

Tetapi risiko jangka panjang untuk orang dewasa yang lahir prematur masih belum jelas. Dengan menggunakan catatan kelahiran nasional, tim peneliti menganalisis data untuk lebih dari 4 juta kelahiran hidup tunggal di Swedia selama 1973-2014.

Kasus penyakit ginjal kronis kemudian diidentifikasi dari rumah sakit nasional dan catatan klinik hingga 2015 pada peserta dengan usia maksimum 43 tahun.

Ilustrasi bayi dalam inkubator - (Unsplash/Hush Naidoo)
Ilustrasi bayi dalam inkubator - (Unsplash/Hush Naidoo)

Secara keseluruhan, 4.305 peserta yang memiliki diagnosis penyakit ginjal kronis, menghasilkan tingkat kejadian keseluruhan 4,95 per 100.000 orang pertahun di semua usia, yakni 0-43 tahun.

Setelah memperhitungkan faktor-faktor lain, mereka menemukan bahwa kelahiran prematur kurang dari 37 minggu, dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit ginjal kronis hampir dua kali lipat hingga pertengahan dewasa (9,24 per 100.000 orang-tahun).

Sementara kelahiran prematur kurang dari 28 minggu dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit ginjal kronis tiga kali lipat hingga pertengahan dewasa (13,33 per 100.000 orang-tahun).

Risiko yang sedikit meningkat (5,9 per 100.000 orang-tahun) terlihat bahkan di antara mereka yang lahir pada masa awal (37-38 minggu). Hubungan antara kelahiran prematur dan penyakit ginjal kronis adalah yang terkuat hingga usia 9 tahun, kemudian melemah, tetapi tetap meningkat pada usia 10-19 tahun dan 20-43 tahun dilansir Suara.com dari TheHealthSite. 

Ilustrasi seorang ibu melahirkan bayi kembar dari ayah yang berbeda (Pexels/Dominika Roseclay)
Ilustrasi seorang ibu melahirkan bayi kembar dari ayah yang berbeda (Pexels/Dominika Roseclay)

Asosiasi ini memengaruhi laki-laki dan perempuan dan tampaknya tidak terkait dengan faktor genetik atau lingkungan bersama dalam keluarga. Ini adalah penelitian observasional, dan karena itu, tidak dapat menetapkan penyebabnya.

Para peneliti juga mengakui beberapa keterbatasan, seperti kurangnya data klinis yang terperinci untuk memvalidasi diagnosis penyakit ginjal kronis dan potensi kesalahan klasifikasi penyakit ginjal kronis, terutama setelah masa kanak-kanak.

Namun, ukuran sampel yang besar dan tindak lanjut jangka panjang mendorong para peneliti untuk menyimpulkan bahwa kelahiran prematur anak adalah faktor risiko yang kuat untuk pengembangan penyakit ginjal kronis dari masa kanak-kanak hingga pertengahan dewasa. (Suara.com/Dinda Rachmawati)

Berita Terkait

Berita Terkini