Anak

Remaja 14 Tahun Meninggal Akibat Hirup Lem, Apa Efeknya Jika Overdosis?

Seorang remaja 14 tahun tewas setelah hirup lem. Diduga ia overdosis praktik inhalansia ini.

Vika Widiastuti | Rosiana Chozanah

Ilustrasi kematian. (Unsplash/@Jose López Franco)
Ilustrasi kematian. (Unsplash/@Jose López Franco)

Himedik.com - Seorang remaja lelaki berusia 14 tahun ditemukan tewas di sebuah kursi hitam di Port Dickson, Malaysia. Ia ditemukan dalam posisi duduk dan hidung terkubur dalam lubang botol putih berisikan lem.

Polisi menduga remaja yang tidak disebutkan identitasnya ini meninggal akibat overdosis inhalasi aroma lem yang dipegangnya.

Mengirup lem memang menjadi salah satu cara mudah dan murah yang biasa digunakan remaja untuk merasakan sensasi 'melayang'.

Biasanya lem yang digunakan adalah lem pelarut. Ini adalah benda alternatif untuk ganja atau obat-obatan terlarang lainnya.

Remaja meninggal akibat overdosis aroma lem (Kwongwah)
Remaja meninggal akibat overdosis aroma lem (Kwongwah)

Melansir Healthline, mengirup lem bisa sangat berbahaya, bahkan mengancam jiwa. Jika tidak, risiko kesehatan terparahnya adalah kerusakan otak dan masalah pernapasan parah.

Selain itu, ada risiko kesehatan jangka panjang terkait dengan mengirup lem pelarut, berdasarkan Institut Kesehatan Nasional Amerika (NIH). Antara lain:

- Kerusakan hati dan ginjal
- Gangguan pendengaran
- Kerusakan sumsum tulang
- Kehilangan koordinasi dan spasme tungkai (karena kerusakan saraf)
- keterlambatan perkembangan perilaku (dari masalah otak)
- kerusakan otak (dari aliran oksigen yang terputus ke otak)

Disebutkan juga bahwa praktik inhalansia lem ini bisa membuat overdosis. Ini akan terjadi ketika seseorang menggunakan terlalu banyak obat dan memiliki reaksi toksik yang mengakibatkan gejala serius atau kematian, seperti remaja lelaki tersebut.

Sama halnya dengan narkotika, praktik inhalansia ini juga menyebabkan kecanduan yang merupakan bentuk dari Gangguan Penggunaan Zat.

Berita Terkait

Berita Terkini