Anak

Waspada, Lockdown Bisa Berisiko pada Kesehatan Mental Anak-Anak

Anak-anak menderita kesehatan mental yang buruk akibat dari lockdown virus corona.

Yasinta Rahmawati | Fita Nofiana

Ilustrasi anak merenung - (Pixabay/FeeLoona)
Ilustrasi anak merenung - (Pixabay/FeeLoona)

Himedik.com - Lockdown virus corona berisiko pada kesehatan mental anak-anak secara umum maupun yang memiliki masalah perkembangan saraf. Hal tersebut telah diperingatkan oleh direktur senior NHS, Profesor Tim Kendall.

Dilansir dari Independent, profesor Kendall seorang konsultan psikiater, mengatakan bahwa masalah utama baginya adalah kesehatan mental anak-anak.

Dia mengatakan panggilan ke Childline (layanan konseling anak dan remaja) telah meningkat 50 persen selama beberapa bulan terakhir.

“Saya mendengar orangtua benar-benar berjuang dengan melakukan pendidikan di rumah, benar-benar berjuang dengan anak-anak yang punya masalah perkembangan saraf seperti ADHD dan autisme. Anak-anak ini sedang stres," kata Profesor Kendall.

"Saya pikir tidak ada keraguan bahwa dengan data yang kami dapatkan sekarang dan kami secara aktif melihat ini, bahwa anak-anak dan remaja autisme, khususnya ADHD tetapi umumnya anak-anak dan remaja, saya pikir, menderita cukup tertekan dengan lockdownm," ujarnya. 

Ia menambahkan, “ini adalah sesuatu yang kami persiapkan. Jadi kami berbicara dengan kepala eksekutif, direktur medis dan membantu perwalian di seluruh negeri untuk melangkah dan mulai bersikap lebih asertif," tambahnya.

Ilustrasi anak memakai masker. (Pixabay)
Ilustrasi anak memakai masker. (Pixabay)

Profesor Kendall mengatakan kepala eksekutif NHS Inggris, Sir Simon Stevens untuk mendukung perluasan layanan kesehatan mental sebagai bagian dari rencana jangka panjang layanan kesehatan.

"Semua orang tahu bahwa kesehatan mental memiliki hasil yang buruk untuk kesehatan fisik, untuk ekonomi dan lainnya. Jadi sekarang adalah waktu untuk memastikan kesehatan mental tetap sehat," kata Profesor Kendall.

"Kami tidak akan berhenti memastikan ini terjadi, dan Simon Stevens benar-benar di belakangnya. Saya pikir kita masih memiliki peluang bagus untuk hal itu terjadi," imbuhnya.

Berita Terkait

Berita Terkini