Info

Suka Melamun? Hati-hati Mengidap Maladaptive Daydreaming

Kebiasaan sering melamun berjam-jam merupakan salah satu gejala gangguan maladaptive daydreaming.

Rauhanda Riyantama | Dwi Citra Permatasari Sunoto

ilustrasi melamun (PsycholoGenie)
ilustrasi melamun (PsycholoGenie)

Himedik.com - Melamun atau berfantasi memang bukan berarti kamu mengidap gangguan ini. Tetapi jika setiap hari sering melamun berjam-jam dan terjebak dalam dunia fantasi yang kamu bayangkan bahkan kecanduan terhadapnya ada kemungkinan kamu mengidap maladaptive daydreaming.

Dalam fantasi penderita maladaptive daydreaming (MD), mereka menyusun cerita yang membuat diri sendiri nyaman berada di dalamnya, sehingga penderita bisa menangis, tertawa, dan bicara sendiri. Bahkan, melakukan hal lain yang bisa dibilang tidak normal.

Meski demikian, penderita MD sadar bahwa hal yang dibayangkan tidak nyata. Mereka juga akan merasa malu jika ada yang mengetahui mereka sedang bicara sendiri.

Penderita maladaptive daydreaming hidup normal seperti orang pada umumnya. Hanya saja, mereka tidak bisa terlepas dari fantasi atau khayalan yang mereka ciptakan sendiri.

Penyebab gangguan ini sebenarnya belum diketahui secara pasti. Tetapi para ahli berpendapat bahwa gangguan ini berkaitan dengan masalah psikologis seseorang di masa lalu yang menakutkan, sehingga membuat seseorang ingin kabur dari kenyataan.

ilustrasi melamun (shutterstock)
ilustrasi melamun (shutterstock)

Sebab lain yang mungkin terjadi adalah penderita tidak puas dengan kehidupan nyatanya. Akibatnya dia menarik diri dari kesulitan yang ia hadapi di dunia nyata dan membuat dunianya sendiri dengan berfantasi.

Mengenai gejalanya, orang dengan gangguan MD biasanya akan memiliki kaitan yang erat dengan musik. Mereka akan menyendiri untuk menghayati lirik lagu. Penderita juga sangat tertarik dengan karakter yang mereka bayangkan.

Hal tersebut membuat dirinya sangat emosional sehingga menimbulkan interaksi ketika melamun, seperti menangis atau tertawa sendiri. Bahkan lamunan yang mereka lakukan lebih detail dan rumit daripada sebuah jalan cerita novel, sehingga terasa nyata.

Gejala lainnya yaitu mengalami insomnia karena mereka terlalu asyik dengan fantasinya yang butuh waktu berjam-jam lamanya. Orang dengan gangguan MD cenderung introvert dan mengalami kesulitan dalam berinteraksi yang akhirnya menyebabkan mereka menarik diri.

Walaupun pengobatan terbaik belum ditemukan, tetapi gejala-gejala tersebut akan muncul bahkan sejak masih anak-anak sehingga bisa segera ditangani. Jadi jika merasa memiliki gejala di atas kamu bisa coba lakukan beberapa langkah berikut untuk membantu mengatasi gangguan.

Seperti menyalakan alarm setiap lima menit sekali, sehingga mencegah melamun ketika sendirian. Fokus pada apa yang kamu kerjakan, dan datangi psikolog, psikiater, atau dokter jiwa untuk mendapatkan terapi penyembuhan.

Berita Terkait

Berita Terkini