Info

Alergi Air, Wanita Ini Hanya Bisa Mandi Dua Kali dalam Setahun

Wanita asal Inggris Maxine Jones mengidap penyakit langka aquagenic urticaria, yaitu alergi terhadap air.

Rauhanda Riyantama | Dwi Citra Permatasari Sunoto

Maxine Jones menggunakan sarung tangan untuk menyikat gigi (SWNS.com)
Maxine Jones menggunakan sarung tangan untuk menyikat gigi (SWNS.com)

Himedik.com - Alergi air merupakan penyakit yang sangat langka dan hampir tidak pernah ditemui. Sayangnya seorang wanita bernama Maxine Jones (50 th), asal Ecclesfield dekat Sheffield malah mengidap kelainan tersebut dan hanya bisa mandi sebanyak dua kali dalam setahun.

Ketika ia terkena air bahkan satu tetes sekalipun, kulitnya akan merasakan gatal dan lecet. Butuh waktu lama untuk mengetahui penyakit yang dideritanya. Setelah satu tahun, dokter akhirnya mendiagnosa Maxine mengidap aquagenic urticaria.

Meski bisa mandi bahkan hanya sebanyak dua kali, ia juga tidak bisa sembarangan. Dibutuhkan steroid dosis tinggi untuk meminimalisir gejalanya. Setelah itu, setiap bulannya ia menggunakan busa khusus seharga 60 pound sterling atau setara dengan satu jutaan rupiah.

Maxine harus menjaga tubuhnya tetap kering, karena semua bagian tubuhnya akan melepuh atau merasakan sakit jika terkena air. Kecuali bagian mulut, hidung, dan mata.

Ketika sikat gigi, mengambil air, atau memotong buah, ia harus menggunakan sarung tangan. Begitu pula untuk minum, Maxine hanya bisa menggunakan botol.

Maxine Jones menggunakan sarung tangan untuk mengambil air (SWNS.com)
Maxine Jones menggunakan sarung tangan untuk mengambil air (SWNS.com)

''Jika aku menyentuh air secara keseluruhan, rasa sakitnya sungguh mengerikan. Rasanya seperti tulang-tulang kakiku patah, dan seluruh tubuhku gatal seperti sedang bergulung-gulung di atas tempat tidur yang terbuat dari jelatang,'' paparnya.

''Aku tidak bisa keluar jika ada kemungkinan turun hujan, yang mana berarti para tetangga hampir tidak pernah melihatku selama musim dingin. Hal itu terkadang membuatku merasa berada dalam penjara.''

''Penyakit ini membuatku tersiksa dan aku tidak ingin hal ini terjadi pada siapa pun, tetapi kamu harus belajar untuk hidup dengannya,'' imbuhnya seperti yang dilansir dari laman mirror.

Wanita asal Inggris ini telah mencoba berbagai macam perawatan supaya bisa sembuh, mulai dari pil hingga kemoterapi yang mana malah membuatnya sakit.

Bahkan karena penyakitnya, Maxine harus berhenti bekerja menjadi perawat paliatif. Gejalanya diketahui muncul pertama kali sekitar delapan tahun yang lalu, yang mana artinya dia sudah berjuang lama melawan penyakit langka ini.

Grup Facebook ''Aquagenic Urticaria - Water Allergy'', yang memiliki hampir 900 anggota, mengatakan bahwa secara teknis kondisi tersebut bukanlah alergi tetapi hipersensitivitas terhadap ion yang ada dalam air yang tidak disuling.
Sehingga menyebabkan kulit gatal-gatal yang berlangsung selama 15 menit hingga dua jam.

Namun di sisi lain, Maxine mengatakan bahwa gejala seperti gatal yang dirasakannya dapat bertahan selama berhari-hari.

bentol-bentol yang muncul ketika menyentuh air (SWNS.com)
bentol-bentol yang muncul ketika menyentuh air (SWNS.com)

The British Association of Dermatologists menjelaskan kondisi ini sangat langka, dan biasanya memengaruhi bagian atas tubuh. Bentol-bentol biasanya hanya muncul di area atau sekitar area kulit yang terkena air.

Meski begitu, penyakit ini masih belum diketahui obatnya dan hanya sedikit yang mengerti tentang apa yang menyebabkan kondisi tersebut bisa terjadi (bentol-bentol yang hilang secara tiba-tiba).

Berita Terkait

Berita Terkini