Info

Selingkuh Disebabkan oleh Faktor Genetik, Ini Penjelasannya

Selingkuh ternyata disebabkan oleh faktor genetik. Kok bisa?

Angga Roni Priambodo | Dwi Citra Permatasari Sunoto

ilustrasi selingkuh (shutterstock)
ilustrasi selingkuh (shutterstock)

Himedik.com - Selingkuh memang menyakitkan. Dikarenakan beragam alasan beberapa pasangan memutuskan untuk berselingkuh. Padahal jika memang sudah bosan, bukankah lebih baik memutuskan hubungan?

Tapi ternyata, selingkuh ada kaitannya dengan faktor genetik lho. Sebanyak 40% kecenderungan selingkuh pada wanita disebabkan faktor genetik, sedangkan pada pria mencapai 63%.

Hal ini dikarenakan setiap orang terlahir dengan membawa gen D4 plymorphsm (DRD4). Yang mana varian dan ukuran dari gen tersebut menentukan bakat selingkuh seseorang.

Gen DRD4 memiliki peran untuk memproduksi hormon dopamin. Hormon tersebut diproduksi ketika hati sedang dalam perasaan senang. Selain gen DRD4, varian dari gen AVPR1A juga dipercaya menjadi pemicu seseorang berselingkuh.

Gen AVPR1A berperan dalam produksi arginine vasopressin yang tugasnya mengatur empati dan ras percaya seseorang. 

ilustrasi ketahuan selingkuh (shutterstock)
ilustrasi ketahuan selingkuh (shutterstock)

Meski demikian, mereka yang terlahir dengan warisan gen tersebut juga belum bisa dipastikan akan melakukan perselingkuhan. Pasalnya perselingkuhan tidak hanya disebabkan oleh faktor genetik. Faktor ekonomi, psikis, sosial, lingkungan, dan hal lain juga bisa menjadi penyebabnya.

Satu lagi yang perlu kamu ingat, bahwa semuanya kembali kepada individu masing-masing. Maka dari itu, jika kamu sudah merasa jenuh dengan pasangan ada baiknya untuk mencari kegiatan yang postif.

Seperti jalan-jalan dengan teman, melakukan solo travelling, ikut komunitas, atau melakukan hal positif lainnya. Sehingga pikiran dan niatan untuk selingkuh bisa dihindari.

Berita Terkait

Berita Terkini