Info

Mel B Idap PTSD, Lihat Gejala dan Penanganannya

Anggota Spice Girls ini mengidap salah satu gangguan kejiwaan.

Rauhanda Riyantama | Yuliana Sere

Mel B. (Billboard)
Mel B. (Billboard)

Himedik.com - Jika kamu akrab dengan lagu-lagu Spice Girls, pasti kamu tahu sosok Melanie Janine Brown atau yang biasa dikenal Mel B.

Ya, Mel B adalah salah satu anggota grup musik asal Inggris yang populer di tahun 90an. Selain dirinya, ada juga Victoria Beckham, Geri Halliwell, Emma Bunton dan Melanie Chisholm.

Sayangnya, kelanjutan mereka untuk menghibur masyarakat tanah air hanya sampai di tahun 2012.

Terlepas dari suksesnya kehidupan masing-masing personel, ternyata ada saja masalah yang datang.

Sebut saja Mel B. Ia menderita PTSD atau post-traumatic stress disorder. Penyakit ini ditandai dengan kegagalan untuk pulih setelah mengalami atau menyaksikan peristiwa yang mengerikan.

Selain mengalami PTSD, penyanyi, penari, rap sekaligus penulis lagu itu juga mengalami kecanduan terhadap seks dan alkohol.

Juri America's Got Talent ini yakin jika gangguan yang ia alami merupakan sebab dari perpisahannya dengan Stephen Belafonte, seorang produser film.

Pernikahan yang telah dibina hampir menginjak 10 tahun tersebut harus kandas karena Mel B mengajukan gugatan di bulan Maret 2017. Mel B yang telah memiliki tiga anak itu juga melaporkan Stephen Belafonte dengan tuduhan kekerasan dalam rumah tangga.

Spice girls. (Heat magazine)
Spice girls. (Heat magazine)

Mengulas soal PTSD, HiMedik mendapatkan beberapa gejalanya, dilansir dari mayoclinic.

1. Kenangan menyedihkan yang tidak diinginkan dari peristiwa traumatis yang diulang.

2. Menghidupkan kembali peristiwa traumatis seolah-olah terjadi lagi (flashback).

3. Mimpi buruk tentang peristiwa traumatis.

4. Gangguan emosional yang parah atau reaksi fisik terhadap sesuatu yang mengingatkan tentang peristiwa traumatis.

Gejala perubahan negatif dalam pikiran dan suasana hati meliputi:

1. Pikiran negatif tentang dirimu, orang lain atau apa pun

2. Putus asa tentang masa depan

3. Masalah memori, termasuk tidak mengingat aspek penting dari peristiwa traumatis

4. Kesulitan mempertahankan hubungan dekat

5. Merasa terlepas dari keluarga dan teman

6. Kurangnya minat dalam kegiatan yang pernah kamu nikmati

7. Kesulitan mengalami emosi positif

8. Merasa mati rasa secara emosional

Perubahan reaksi fisik dan emosional, meliputi:

1. Menjadi mudah kaget atau ketakutan

2. Selalu waspada terhadap bahaya

3. Perilaku merusak diri, seperti minum terlalu banyak atau mengemudi terlalu cepat

4. Kesulitan tidur

5. Kesulitan berkonsentrasi

6. Lebih cepat marah atau perilaku agresif

7. Rasa bersalah atau malu yang luar biasa

Untuk menghindari kenangan tersebut, kamu bisa coba beberapa langkah ini:

1. Mencoba untuk tidak memikirkan atau membicarakan kejadian traumatis itu.

2. Menghindari tempat, kegiatan atau orang yang mengingatkan kamu tentang peristiwa traumatis.

Jika kamu memiliki pikiran dan perasaan yang mengganggu tentang peristiwa traumatis selama lebih dari sebulan dan terus bertambah parah, atau kamu merasa sulit untuk mengendalikan hidupmu, segera konsultasi dengan dokter.

Berita Terkait

Berita Terkini