Himedik.com - Marah memang hal wajar yang dialami setiap orang. Namun, kalau terlalu sering marah-marah atau mudah marah apakah tetap wajar?
Seringkali kita sebagai anak muda merasa kesal pada orang tua yang selalu marah-marah kepada kita. Tapi kembali lagi, mereka marah-marah karena sayang kepada kita.
Baca Juga
Tidak hanya orang tua, saat ini tak jarang remaja yang juga sering marah-marah. Lalu, apa penyebab seseorang gampang marah atau sering marah-marah?
1. Obat kolesterol
Statin yang diresepkan sebagai obat kolesterol tinggi menimbulkan efek samping yang menyebabkan seseorang mudah kehilangan kesabaran dan mudah emosi.
Dalam sebuah studi yang dilakukan para peneliti dari Universitas California, statin akan membuat serotonin lebih rendah yang menyebabkan peningkatan depresi hingga kematian.
2. Diabetes
Seorang penderita diabetes yang kekurangan gula darah akan meningkat kemarahannya. Ketidakseimbangan kadar gula pada tubuh dapat menyebabkan ketidakseimbangan pula pada serotonin dalam otak.
Akibatnya, seseorang menjadi lebih agresif, kebingungan, mudah emosi, marah berlebihan, hingga serangan panik.
3. Depresi
Menurut Paulus Belnkiron, seorang psikiater di Bootham Park Hospital, New York, akibat depresi seseorang akan sangat mudah marah, gelisah serta menyebabkan perasaan tidak berharga, malu, dan merasa bersalah.
4. Sindrom pra menstruasi
Sindrom pra menstruasi atau biasa disebut PMS pada wanita, terjadi karena tidak seimbangnya hormon estrogen dan progesteron. Wanita menjadi lebih mudah marah tanpa alasan yang jelas.
Menurut American College of Obstetrics and Gynecology, mood wanita dapat berubah selama dua minggu terakhir siklus menstruasi atau dua minggu sebelum menstruasi.
Jika kamu mudah marah, coba perhatikan apakah kamu termasuk salah satu dari ciri-ciri di atas?
