Info

Kesepian Bisa Tingkatkan Risiko Kematian, kok Bisa?

Penelitian yang dilakukan oleh Ohio State University di tahun 2013, menunjukkan bahwa mereka yang kesepian sistem imunitas tubuhnya cenderung lebih lemah.

Rauhanda Riyantama | Dwi Citra Permatasari Sunoto

Ilustrasi kesepian (gretchenrubin)
Ilustrasi kesepian (gretchenrubin)

Himedik.com - Tidak boleh disepelekan, kesepian bisa membuat seseorang mengalami gangguan kesehatan yang cukup serius. Bahkan menurut penelitian yang dilakukan University of Pittsburg Medical Center, mengatakan bahwa seseorang yang merasa kesepian akan mengalami lebih banyak masalah kesehatan, baik secara mental maupun fisik.

Sejalan dengan itu, penelitian yang dilakukan di Harvard pada tahun 2012 menunjukkan bahwa sebanyak 24% orang dewasa yang merasa kesepian memiliki risiko kematian akibat penyakit jantung.

Hal ini terjadi karena kurangnya interaksi sosial membuat mereka mudah sekali stres, sehingga membuat risiko terkena penyakit jantung semakin besar. Bahkan hormon stres yang keluar turut membuat kolersterol menumpuk pada hati.

Tak berhenti sampai di situ, sistem imun juga akan menurun jika seseorang merasa kesepian. Hal ini sudah terbukti dari penelitian yang dilakukan oleh Ohio State University di tahun 2013.

Pada penelitian tersebut menunjukkan bahwa mereka yang kesepian sistem imunitas tubuhnya cenderung lebih lemah. Sehingga mereka lebih rentan terserang penyakit kronis seperti alzheimer, artritis, jantung, dan diabetes tipe 2.

Ilustrasi kesepian. (huffingtonpost)
Ilustrasi kesepian. (huffingtonpost)

Bahkan yang paling parah adalah berdasarkan beberapa riset, kematian akan meningkat sebesar 30% bagi mereka yang merasa kesepian. Tentu saja hal ini karena ada kaitannya dengan beragam gangguan kesehatan yang telah disebutkan di atas.

Sehingga bisa dikatakan jika kesehatanmu terganggu, maka peningkatan risiko kematian meningkat juga semakin di depan mata.

Nah, bagi kamu yang selalu merasa kesepian sebaiknya cepat cari teman ya. Cobalah untuk membaur dengan lingkungan. Tapi jika dirasa hal itu terlalu sulit, mungkin kamu butuh bantuan psikolog.

Berita Terkait

Berita Terkini