Info

Jari Kelingking Wanita Ini Bengkak Akibat Terinfeksi Bakteri

Penyakit lupus membuatnya terinfeksi bakteri tuberkulosis.

Angga Roni Priambodo | Yuliana Sere

Jari kelingking terinfeksi bakteri tuberkulosis. (livescience)
Jari kelingking terinfeksi bakteri tuberkulosis. (livescience)

Himedik.com - Jari keseleo sering ditandai dengan pembengkakan pada ruas-ruas jari serta rasa nyeri yang teramat sangat. Biasanya jari keseleo merupakan akibat cedera yang sering dialami oleh sebagian besar atlet.

Namun berbeda dengan apa yang dialami seorang wanita di California, Amerika.

Wanita berusia 42 tahun tersebut akhirnya harus menjalani berbagai perawatan akibat jari kelingking yang bengkak.

Dilansir dari livescience, jari kelingking wanita itu bukan karena cedera tetapi akibat terinfeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis.

Bakteri Mycobacterium tuberculosis diketahui merupakan bakteri penyebab penyakit tuberkulosis.

Menurut laporan dari dokter di University of California, San Francisco, ia akhirnya memutuskan untuk pergi ke dokter setelah seminggu mengalami pembengkakan serta rasa sakit di jari kelingkingnya.

Setelah menjalani X-ray dan CT scan, hasilnya menunjukkan pembengkakan jaringan lunak di jari yang tidak memengaruhi tulang.

Setelah diperiksa lebih lanjut, wanita itu menderita lupus dan mengonsumsi obat untuk menekan sistem kekebalannya, yang membuat ia lebih rentan terhadap penyakit menular seperti tuberkulosis.

Bakteri tuberkulosis tersebar di udara dan biasanya memengaruhi paru-paru. Di sisi lain, bakteri itu berpotensi menginfeksi bagian tubuh manapun, termasuk ginjal, tulang belakang dan otak.

Menurut penulis laporan The New England Journal of Medicine, infeksi jari yang dialami wanita tersebut merupakan sesuatu yang langka.

Namun, diagnosis ini penting untuk dipertimbangkan pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Para peneliti mengungkapkan bakteri tuberkulosis tersebut ditularkan oleh suami wanita itu yang baru saja pergi ke China dan menderita batuk. Dia kemudian didiagnosis mengalami tuberkulosis.

Untungnya, wanita tersebut sudah mendapatkan pengobatan berupa beberapa obat anti tuberkulosis selama sembilan bulan dan gejalanya telah hilang total.

Berita Terkait

Berita Terkini