Info

Pelukan Setelah Bertengkar Punya Efek Menenangkan

Penelitian ini telah diterbitkan dalam jurnal PLOS ONE.

Rauhanda Riyantama | Yuliana Sere

Berpelukan setelah bertengkar bisa bikin tenang. (pixabay)
Berpelukan setelah bertengkar bisa bikin tenang. (pixabay)

Himedik.com - Pernah berpelukan setelah bertengkar? Semua pasangan pasti pernah melakukannya. Pengalaman semacam ini memang kerap ditemukan dalam hubungan kasih asmara.

Terkadang harus diakui bahwa berpelukan setelah bertengkar menjadi sebuah hal yang sulit dilakukan. Namun, penelitian menunjukkan berpelukan setelah bertengkar dapat menimbulkan efek menenangkan.

Pelukan benar-benar membuat kamu merasa lebih baik setelah bertengkar, menurut sebuah penelitian baru.

Para peneliti menemukan memegang tangan juga meningkatkan suasana hati seseorang setelah konflik dan efeknya berlangsung hingga keesokan harinya.

Dilansir dari dailymail, tim peneliti di Carnegie Mellon University mempelajari 404 pria dan wanita setiap malam selama 14 hari berturut-turut.

Mereka menemukan sentuhan yang penuh kasih memiliki efek menenangkan pada saraf dan segala perasaan negatif hilang pada jam bahkan beberapa hari sesudahnya.

Dr Michael Murphy, dari Carnegie Mellon University, mengatakan sentuhan interpersonal non-seksual merupakan sebuah topik penting dalam studi hubungan sosial dewasa.

Berpelukan setelah bertengkar bisa bikin tenang. (pixabay)
Berpelukan setelah bertengkar bisa bikin tenang. (pixabay)

''Sentuhan interpersonal dapat didefinisikan sebagai perilaku sentuhan misalnya memeluk dan berpegangan tangan yang digunakan untuk mengomunikasikan kasih sayang atau umumnya dianggap menunjukkan kasih sayang,'' ungkapnya.

Ia melanjutkan, ''Antusiasme untuk topik ini didukung oleh beberapa bukti konvergen yang menunjukkan individu yang lebih sering terlibat sentuhan interpersonal mendapatkan kesehatan fisik, psikologis dan relasional yang lebih baik.''

Argumen dengan orang yang dicintai dapat menyebabkan masalah psikologis maupun fisiologis.

Ini dapat membangun perasaan cemas, paranoia, kesepian dan depresi. Jika itu terakumulasi, maka dapat menempatkan seseorang pada risiko penyakit kejiwaan dan bunuh diri.

Dr Murphy menjelaskan sentuhan berfungsi sebagai penyangga konsekuensi ini. Sentuhan interpersonal dikaitkan dengan rasa aman, dukungan dari pasangan, peningkatan keintiman, kepuasan hubungan yang lebih tinggi dan penyelesaian konflik yang lebih mudah.

Penelitian yang telah diterbitkan dalam jurnal PLOS ONE ini mengungkapkan mereka yang berpelukan setelah bertengkar lebih mungkin merasakan emosi positif.

Berita Terkait

Berita Terkini