Info

Hindari Stres, Laura Theux Kurangi Main Instagram, Apa Kaitannya?

Penggunaan media sosial yang kurang bijak dapat memberikan efek negatif bagi penggunanya.

Angga Roni Priambodo | Dwi Citra Permatasari Sunoto

Laura Theux. (Instagram/@laura_theux)
Laura Theux. (Instagram/@laura_theux)

Himedik.com - Belum lama ini artis cantik Laura Theux mengunggah foto di akun Instagram pribadinya yang berisi pernyataan tentang hengkangnya dia dari Instagram selama beberapa waktu tertentu.

Menurut pernyataannya, hal tersebut didasari masalah nervous dan mental breakdown yang sempat dialami dan membuat Laura stres. Dokter menyarankan pemeran film Sesat ini untuk menjauhi segala hal yang bisa membuatnya stres lagi, salah satunya Instagram.

''Aku betul-betul minta maaf jika ada kesalahan. Tapi sepertinya aku akan off di Instagram dulu untuk waktu yang tidak ditentukan. Sekarang ini aku sedang dalam masalah nervous and mental breakdown sehingga dokter menyarankan aku untuk tidak stress dan banyak istirahat dulu,'' ungkap Laura seperti dikutip dari akun Instagram pribadinya.

Unggahan permintaan maaf karena off dari Instagram. (Instagram/@laura_theux)
Unggahan permintaan maaf karena off dari Instagram. (Instagram/@laura_theux)

Nah, mengenai hal tersebut sebenarnya apa sih kaitan sosial media seperti Instagram terhadap kondisi psikologis seseorang? Apakah bisa memicu atau memperparah stres yang dialami?

Ada sebuah penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan dari UCLA, Amerika Serikat. Mereka mencoba mengobservasi bagian otak yang aktif saat menerima hadiah pada 32 anak remaja yang berusia 13 hingga 18 tahun.

Mereka diminta berpartisipasi dalam sebuah media sosial yang menyerupai Instagram dengan cara memberikan likes pada foto. Di sana terdapat foto yang beranekaragam, mulai dari makanan, foto bersama teman, hingga foto-foto bernilai negatif seperti alkohol, rokok, serta remaja dengan busana provokatif.

Hasilnya adalah bukan jenis foto yang dipilih para peserta, melainkan jumlah likes yang ada pada foto. Dari situ para ilmuwan menamakan hal tersebut sebagai efek konfirmasi, yang artinya para remaja merasa diterima jika mereka turut memberi like pada foto yang sudah memiliki banyak likes, tanpa peduli jenis fotonya.

Meski kasus stres yang dialami Laura tidak ada kaitannya dengan penelitian tersebut. Namun dari situ kita bisa mengambil kesimpulan bahwa media sosial memberi efek tersendiri bagi para penggunanya.

Jika tidak disikapi dengan bijak, kita akan terpengaruh dan bukan tidak mungkin mengalami stres atau memperparah stres yang diderita.

Berita Terkait

Berita Terkini