Info

Pangeran Harry Buka Suara Soal Gangguan Kesehatan Mental

Pidato ini ia sampaikan saat berkunjung ke Australia.

Rauhanda Riyantama | Yuliana Sere

Pangeran Harry Buka Suara Soal Gangguan Kesehatan Mental. (News.com.au)
Pangeran Harry Buka Suara Soal Gangguan Kesehatan Mental. (News.com.au)

Himedik.com - Beberapa waktu lalu, Pangeran Harry bersama Meghan Markle melakukan tur ke Australia. Saat berada di Dubbo, Pangeran Harry menyampaikan pidato tentang perjuangan pribadinya melawan kesehatan mental.

''Kamu perlu tahu bagian ketika menjadi kuat dan tangguh adalah memiliki keberanian untuk meminta bantuan ketika kamu membutuhkannya,'' kata Harry kepada sekelompok petani di Dubbo, Australia.

Berdiri di samping istrinya yang sedang hamil, Pangeran Harry menunjukkan bagaimana tingkat bunuh diri di daerah pedesaan dan terpencil lebih besar daripada di populasi perkotaan.

Menurut News.com.au, bunuh diri adalah penyebab utama kematian pada pria Australia yang berusia 15 hingga 44 tahun.

''Meminta bantuan adalah salah satu keputusan terbaik yang pernah saya buat. Kamu tidak harus menderita secara diam-diam. Jika saya dapat berbicara secara pribadi, kita semua bersama-sama, karena meminta bantuan adalah salah satu keputusan terbaik yang pernah saya buat,'' ungkapnya.

Pangeran Harry bersama Meghan Markle melakukan tur ke Australia. (suara.com)
Pangeran Harry bersama Meghan Markle melakukan tur ke Australia. (suara.com)

Kamu akan takjub bagaimana perubahan kehidupan menjadi lebih baik,'' ungkap Pangeran Harry dikutip dari Menshealth.

Pangeran Harry telah menjadi penasihat untuk kesadaran kesehatan mental sejak ia dan saudaranya, Pangeran William, memulai inisiatif Heads Together pada tahun 2016.

Dia dan Meghan mendukung organisasi tersebut pada bulan September di 100 Days to Peace Gala di London.

The Duke of Sussex pertama kali membuka tentang perjuangannya dalam sebuah wawancara terbuka dengan The Daily Telegraph pada tahun 2017.

Dalam artikel itu, Harry mengatakan pada usia 28 dia merasa 'di ambang meninju seseorang' dan memiliki kecemasan besar pada pertunangan kerajaan.

Dia menemukan emosi adalah hasil dari kesedihan yang dia rasakan setelah kematian Putri Diana.

''Saya dapat mengatakan kehilangan ibu saya pada usia 12 tahun, dan itu menghentikan semua emosi saya selama 20 tahun terakhir,'' katanya.

Ini memiliki efek yang cukup serius pada tidak hanya kehidupan pribadi saya tetapi juga pekerjaan saya.

Saya mungkin sudah sangat dekat dengan kehancuran total pada berbagai kesempatan ketika segala macam kesedihan dan semacam kebohongan serta kesalahpahaman datang dari setiap sudut,'' kata Pangeran Harry.

Ia juga mengatakan kepada publik bahwa ia mengambil kelas tinju untuk membantu menghilangkan frustasi dan agresinya serta belajar untuk berbicara jujur tentang perasaannya.

Sementara itu, Pangeran William juga bersikap terbuka tentang perjuangannya dengan kesehatan mental.

Pangeran William bersama Kate Middleton. (Hello Magazine)
Pangeran William bersama Kate Middleton. (Hello Magazine)

Pada bulan September, dia berbicara tentang bagaimana saat berada di Angkatan Udara Kerajaan memengaruhi kondisi mentalnya.

''Saat itu tanpa saya sadari, saya sangat sering berada di rumah,'' katanya.

Kamu melihat begitu banyak kesedihan setiap hari bahkan kamu berpikir hidup memang seperti itu. Kamu selalu berurusan dengan keputusasaan dan kesedihan.

Perasaan lemah pun meningkat dan kamu tidak pernah benar-benar memiliki kesempatan untuk menyingkirkan apapun jika kamu tidak berhati-hati soal itu,'' ungkapnya.

Berita Terkait

Berita Terkini