Info

Merasa Cemas? Bau Lavender Bisa Bantu Kamu Atasi Ini

Coba cium aroma lavender saat merasa cemas..

Rauhanda Riyantama | Yuliana Sere

Merasa Cemas? Bau Lavender Bisa Bantu Kamu Atasi Ini. (unsplash)
Merasa Cemas? Bau Lavender Bisa Bantu Kamu Atasi Ini. (unsplash)

Himedik.com - Rasa cemas bisa datang kapan saja. Ketika rasa cemas datang, sebagian orang memilih untuk menyendiri, tapi ada juga yang memilih menceritakan kecemasan itu kepada orang lain sehingga beban bisa berkurang.

Sering kali rasa cemas ini juga bisa membuat seseorang stres. Untuk mengatasi ini, biasanya mereka mendengarkan lagu, makan atau melakukan apa pun yang mereka sukai.

Dilansir dari Medicaldaily, aroma lavender juga bisa menenangkan ketika kamu merasa cemas.

''Banyak orang mengambil efek 'bau' dengan sebutir garam,'' kata penulis studi Dr. Hideki Kashiwadani dari Kagoshima University, Jepang. ''Tapi di antara cerita-cerita itu, ada yang benar berdasarkan sains.''

Dalam pengobatan tradisional, Kashiwadani mencatat, ada keyakinan bahwa senyawa berbau yang berasal dari ekstrak tanaman dapat membantu menenangkan gejala kecemasan.

Minyak lavender adalah salah satu minyak esensial yang paling populer yang digunakan dalam berbagai produk mulai dari sabun mandi hingga lilin.

Merasa Cemas? Bau Lavender Bisa Bantu Kamu Atasi Ini. (unsplash)
Merasa Cemas? Bau Lavender Bisa Bantu Kamu Atasi Ini. (unsplash)

Tim peneliti memutuskan untuk mencari tahu apakah efek ini benar-benar terjadi dengan mempelajari sekelompok tikus.

Mereka mengamati perilaku tikus setelah terkena uap linalool. Ini dilakukan untuk mengetahui apakah linalool, alkohol alami yang ditemukan dalam ekstrak lavender, bertanggung jawab memicu relaksasi.

Menurut temuan itu, hanya aroma harum yang bisa menimbulkan efek rileks di otak setiap tikus. Selain itu, gerakan tikus ini tidak terganggu bila dibandingkan dengan tikus yang disuntik dengan linalool dan tikus yang disuntik benzodiazepin.

Tampaknya efek ini tidak langsung merangsang neuron sensitif di hidung yang lalu mengaktifkan reseptor di otak.

Penelitian lebih lanjut menggunakan hewan masih diperlukan untuk memastikan keamanan dan kemanjuran, sebelum aroma dapat mulai diuji dalam uji klinis pada manusia.

Jika berhasil, linalool dapat diperkenalkan di masa depan sebagai bentuk pengobatan untuk pasien dengan gangguan kecemasan.

Ini mungkin sangat penting bagi mereka yang ingin menghindari obat-obatan seperti benzodiazepin.

''Temuan ini tetap membawa kita lebih dekat ke penggunaan klinis linalool untuk mengurangi kecemasan - dalam operasi misalnya, di mana pretreatment dengan anxiolytics dapat meringankan stres pra operasi.

Dengan demikian, ini membantu membuat pasien lebih lancar menjalani anestesi umum,'' para peneliti menjelaskan.

''Uap linalool juga bisa sebagai alternatif aman untuk pasien yang mengalami kebingungan.'' Penelitian ini telah diterbitkan dalam jurnal Frontiers dalam Behavioral Neuroscience pada 23 Oktober 2018.

Berita Terkait

Berita Terkini