Info

Tenggorokan Patah 'Hanya' karena Menahan Bersin, Waduh kok Bisa?

Pria berusia 34 tahun tak sengaja membuat tenggorokannya patah karena menahan bersin.

Rauhanda Riyantama | Dwi Citra Permatasari Sunoto

Ilustrasi menahan bersin. (pixabay/PublicDomainPictures)
Ilustrasi menahan bersin. (pixabay/PublicDomainPictures)

Himedik.com - Entah apa alasannya, beberapa orang memilih untuk tidak bersin dan menahan semampunya dengan cara menutup hidung dan mulut. Padahal hal itu 'hanya' akan menyebabkan masalah serius.

Jurnal BMJ Case Reports memuat kisah tentang seorang lelaki berusia 34 tahun yang mematahkan tenggorokannya setelah dia berusaha menutup hidung dan mulutnya untuk menahan bersin. Dia menderita rasa sakit yang signifikan dan hampir tidak bisa berbicara atau menelan.

Patah spontan bagian belakang tenggorokan jarang terjadi dan biasanya disebabkan oleh trauma. Ini juga bisa disebabkan oleh muntah, muntah yang disengaja, atau batuk berat.

Ketika para dokter gawat darurat memeriksa pria itu, mereka mendengar bunyi letusan dan retakan dari leher ke tulang rusuknya, yang berarti gelembung udara telah memasuki jaringan dalam dan otot-otot dada.

Hasil scan tenggorokan. (twiiter/WebMD)
Hasil scan tenggorokan. (twiiter/WebMD)

Kondisi itu membuatnya harus berada di rumah sakit selama tujuh hari. Dia diberi makan melalui selang dan diberikan antibiotik intravena sampai pembengkakan dan rasa sakitnya mereda.

"Menghentikan bersin dengan cara menutup lubang hidung dan mulut adalah manuver yang berbahaya, dan harus dihindari," tulis para penulis, yang dipimpin oleh Wanding Yang, dari departemen THT, Kepala dan Leher Bedah di Rumah Sakit Universitas Leicester NHS Trust, Inggris.

Lebih lanjut para peneliti menjelaskan bahwa menahan bersin dapat menyebabkan banyak komplikasi, seperti pseudomediastinum (udara terperangkap di dada di antara kedua paru-paru), perforasi membran timpani (gendang telinga berlubang), dan bahkan pecahnya aneurisma otak (pembuluh darah di otak).

Berita Terkait

Berita Terkini