Himedik.com - Anak laki-laki dan perempuan berusia 14 tahun yang terpapar bahan psikoaktif utama kanabis THC memiliki volume Gray Matter (substansi abu-abu pada otak) yang lebih besar. Gray Matter diketahui terlibat dalam proses terbentuknya emosi, ingatan, dan pengambilan keputusan.
Ini adalah bukti pertama yang menunjukkan bahwa ada perubahan struktural otak pada remaja akibat hanya satu atau dua lintingan ganja.
Baca Juga
Sedang Hamil, Sarwendah Buat Ruben Onsu Heran karena Kebiasaan Barunya
Manfaat Oatmeal, dari Turunkan Kolesterol Hingga Tingkatkan Respons Insulin
Dibuat untuk Lepaskan Stres, Tempat Ini Izinkan Pengunjung Rusak Perabotan
Manfaat Quercetin, Flavonoid yang Ada pada Buah Anggur
Empat Tips Memilih Sekolah untuk Anak, Moms Wajib Tahu
Dilansir dari The Sun, Senin (14/1/2019), para ahli juga beranggapan bahwa otak anak-anak, yang masih berkembang, kemungkinan sangat rentan terkena efek THC. Para peneliti dari University of Vermont di AS mengatakan, temuan ini penting karena saat ini lebih banyak negara melegalkan ganja atas dasar persepsi bahwa narkoba ini tidak berbahaya.
Penulis Dr Hugh Garavan menambahkan, "Mengonsumsi hanya satu atau dua batang tampaknya sudah mengubah volume Gray Matter pada remaja. Kamu yang mengubah otakmu sendiri."
"Kebanyakan orang mungkin berasumsi bahwa satu atau dua batang ganja saja tidak akan berdampak pada otak," ungkap Garavan.
Rekan penulis Catherine Orr ini mengatakan, efek paling awal dari penggunaan ganja telah diabaikan sampai sekarang.
"Sebagian besar penelitian dilakukan pada orang dewasa yang sudah kecanduan berat seumur hidup. Penelitian ini tepat waktu karena status hukum ganja berubah di banyak pemerintahan," katanya.
"Mereka menampik risiko yang dirasakan oleh remaja karena merokok ganja dalam beberapa tahun terakhir," lanjutnya.