Info

Selain Pengaruhi Otak, Lemak Perut Juga Bisa Sebabkan Masalah Ini

Ini sederet masalah yang bisa timbul akibat lemak perut

Vika Widiastuti | Yuliana Sere

ilustrasi perut buncit - (Pixabay/jarmoluk)
ilustrasi perut buncit - (Pixabay/jarmoluk)

Himedik.com - Kelebihan lemak di sekitar perut telah dikaitkan dengan memiliki otak yang lebih kecil, menurut sebuah penelitian.

Melansir dari newsweek, Mark Hamer dari Loughborough University, Inggris, menjelaskan dalam sebuah pernyataan bahwa penyusutan otak memiliki kemungkinan yang lebih tinggi untuk mengembangkan demensia.

Untuk itu para peneliti menyelidiki pengaruh berat badan dengan ukuran otak mereka. Sebanyak 9.652 responden terlibat dalam penelitian ini.

Para peserta berusia antara 40 hingga 69 tahun dengan usia rata-rata 55 tahun. Hampir seperlima dari peserta ini digolongkan sebagai obesitas.

Dalam studi tersebut, obesitas ditentukan oleh presentase lemak tubuh seseorang secara BMI serta rasio pengukuran pinggang dan pinggul mereka.

BMI atau indeks massa tubuh merupakan berat individu dalam kilogram dibagi dengan tinggi dalam meter. Angka tersebut digunakan untuk memprediksi apakah seseorang memiliki presentase lemak tubuh yang tinggi dengan skor 30 atau lebih yang mengindikasikan obesitas.

Ilustrasi lemak menumpuk di paha. (pixabay)
Ilustrasi lemak menumpuk di paha. (pixabay)

Para sukarelawan ditanyai tentang faktor kesehatan dan gaya hidup mereka, seperti apakah mereka merokok atau berolahraga; pencapaian pendidikan mereka; dan tekanan darah.

Para peneliti menggunakan pemindaian MRI untuk mendokumentasikan otak partisipan, termasuk tingkat materi abu-abu (di mana sebagian besar tubuh sel organ berada) dan materi putih (sebagian besar menghubungkan berbagai bagian otak).

Studi ini mengungkapkan bahwa peserta dengan BMI dan rasio pinggang-pinggul tertinggi memiliki volume materi abu-abu terendah, rata-rata 786 sentimeter kubik.

Sebaliknya, mereka yang memiliki BMI tinggi tetapi tidak memiliki rasio pinggang-pinggul yang tinggi memiliki rata-rata 793 sentimeter kubik materi abu-abu.

Sementara itu, mereka yang memiliki berat badan yang sehat memiliki rata-rata 798 kubik materi abu-abu. Volume materi putih tidak berubah tergantung pada berat individu.

"Kami menemukan obesitas yang mungkin terkait dengan penyusutan otak," kata Hamer.

"Kami juga menemukan hubungan antara obesitas dan penyusutan di daerah-daerah tertentu di otak. Ini akan membutuhkan penelitian lebih lanjut, tetapi mungkin saja suatu hari nanti secara teratur mengukur BMI dan rasio pinggang-pinggul dapat membantu menentukan kesehatan otak," tuturnya.

Hamer mengatakan dia berharap penelitian ini akan membantu diagnosis dini dan pencegahan penyakit neurodegeneratif.

Selain itu, dilansir dari thelist , lemak perut juga bisa menimbulkan masalah seperti penyakit jantung. 

Faktanya, studi Harvard Women's Health Watch telah menemukan lemak ini menyebabkan tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi pada wanita yang keduanya berkontribusi pada penyakit jantung kronis.

Tidak hanya itu, lemak perut juga berisiko menimbulkan diabetes. Penelitian telah menunjukkan orang dengan lemak perut mulai kehilangan sensitivitas terhadap insulin .

Insulin adalah hormon yang mengatur kadar gula darah kita. Ketika kadar gula darah kita terus berjalan tinggi dari waktu ke waktu, kita terserang diabetes.

Berita Terkait

Berita Terkini