Info

Cek Dulu, Ini 5 Mitos Demam Berdarah yang Perlu Anda Ketahui

Cek dulu faktanya.

Vika Widiastuti | Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana

Ilustrasi skeptis - (Pixabay/RobinHiggins)
Ilustrasi skeptis - (Pixabay/RobinHiggins)

Himedik.com - Meningkatkanya penyakit demam berdarah atau DBD di Indonesia mungkin membuat Anda mencari berbagai cara untuk menghindari atau menyembuhkannya. Banyak hal tentang DBD juga telah tersebar di kalangan masyarakat.

Namun, benarkah semuanya itu adalah fakta? Cek dulu, berikut 5 mitos tentang DBD yang perlu Anda ketahui, seperti dikutip dari Star2.com:

1. Pasien DBD akan menjadi kebal

Bisa jadi iya, bisa juga tidak. Virus dengue memiliki empat serotipe: DEN-1, 2, 3, dan 4. Tiap episode akan memberi Anda kekebalan yang memproteksi Anda dari serotipe infeksi yang sama, tapi tidak dengan tiga serotipe lainnya.

Dengan begitu, bisa disimpulkan bahwa seseorang bisa menderita demam berdarah maksimal sebanyak empat kali selama hidupnya.

2. Jus daun pepaya bisa menyembuhkan demam berdarah

Ekstrak daun pepaya memang disebut-sebut bisa meningkatkan jumlah trombosit dengan cepat. Namun, tetap saja itu bukan obat demam berdarah.

Perawatan demam berdarah dilakukan dengan menjaga tubuh agar terus terhidrasi serta memberikan pemantauan ketat dan dukungan selama fase kritis.

 

Ilustrasi nyamuk demam berdarah - (Pixabay/FotoshopTofs)
Ilustrasi nyamuk demam berdarah - (Pixabay/FotoshopTofs)

3. Penghuni rumah yang bersih terhindar dari nyamuk DBD

Selama ada air atau hanya genangan, nyamuk Aedes aegypti bisa berkembang biak dan bahkan tinggal bersama Anda. Mereka juga bisa terbang dari rumah tetangga Anda. Nyamuk Aedes aegypti bisa terbang dalam jarak sejauh 400m.

Apalagi, Anda mungkin tidak selalu tinggal di rumah. Bisa saja ketika bekerja, ke sekolah, atau melakukan kegiatan di luar ruangan, Anda berisiko terjangkit virus dengue.

4. Jumlah trombosit yang rendah sudah pasti menandakan DBD

Tak hanya demam berdarah, banyak penyakit yang disebabkan virus lain ditandai dengan gejala demam dan jumlah trombosit yang rendah. Contohnya yakni chikungunya, demam kuning, HIV, hepatitis B/C, scrub typhus, leptospirosis, dan sebagainya.

Beberapa penyakit non-infeksi seperti thrombocytopenic purpura idiopatik, lupus, atau bahkan kanker seperti leukemia, juga bisa menyerang dengan gejala yang sama. Cara terbaik untuk mendeteksi penyakit adalah menemui dokter yang dapat mendiagnosis Anda dengan benar. Jangan mengobati diri sendiri!

5. Hanya anak-anak dan orang tua yang berisiko terkena DBD

Semua orang, tanpa memandang usia, jenis kelamin, atau latar belakang sosial ekonomi, berisiko terkena demam berdarah. Penyakit ini berpotensi menyerang orang-orang dengan kondisi obesitas, diabetes, atau masalah sistem kekebalan tubuh lebih parah.

Berita Terkait

Berita Terkini