Info

Mengenal Hipokalemia, Kondisi Saat Kadar Kalium Rendah

Hipokalemia selalu merupakan gejala penyakit lain atau efek samping dari obat.

Vika Widiastuti | Dwi Citra Permatasari Sunoto

Pisang sumber kalium. (pixabay)
Pisang sumber kalium. (pixabay)

Himedik.com - Hipokalemia merupakan kondisi saat kadar kalium terlalu sedikit dalam darah. Biasanya karena tubuh seseorang mengeluarkan terlalu banyak kalium. Jika parah, itu dapat menyebabkan kelemahan otot, yang dapat berakibat pada masalah kesehatan.

Hipokalemia selalu merupakan gejala penyakit lain atau efek samping dari obat. Jadi, bukan penyakit itu sendiri. Masalahnya seseorang mungkin tidak menyadari jika dirinya mengalami hipokalemia.

Namun, jika hipokalemia berkembang pada kondisi sedang atau berat, penderita akan menunjukkan gejala tidak sehat, misalnya muntah atau diare. Melansir dari Medical News Today, berikut dijelaskan secara gamblang mengenai gejala dan penyebab hipokalemia.

Gejala hipokalemia

Menurut National Organization for Rare Disorders, gejala hipokalemia di antaranya kelemahan otot yang bisa mengakibatkan kelumpuhan, kegagalan pernapasan, tekanan darah rendah, otot berkedut, kram saat berolahraga, merasa sangat haus, sering buang air kecil, kehilangan selera makan, mual, dan jantung bermasalah.

Namun, seseorang dengan hipokalemia ringan, sering tidak mengalami gejala apa pun. Sedangkan penderita hipokalemia sedang atau berat, orang tua dengan hipokalemia, atau memiliki masalah jantung dan ginjal dapat mengalami gejala yang berhubungan dengan kelemahan otot yang parah.

Hal ini terbukti dari data studi di European Journal of Emergency Medicine yang melihat bahwa hanya 1 persen dari 4.826 orang yang datang ke departemen darurat rumah sakit dengan hipokalemia, mengidap hipokalemia berat, dan hanya setengah dari penderita di subkelompok tersebut yang menunjukkan gejala.

Ilustrasi cek tekanan darah. (pixabay/rawpixel)
Ilustrasi tekanan darah rendah sebagai tanda hipokalemia. (pixabay/rawpixel)

Penyebab hipokalemia

Penyebab umum hipokalemia adalah tubuh kehilangan kalium terlalu cepat. Menurut informasi klinis tahun 2018 ini terjadi karena diare persisten, muntah yang berkepanjangan, masalah ginjal, dan efek samping dari obat diuretik.

Kurangnya asupan kalium karena melakukan diet juga bisa menjadi penyebab hipokalemia, tapi kasus ini jarang sekali terjadi.

Pasalnya banyak makanan yang mengandung kalium dan ginjal biasanya akan mengurangi ekskresinya jika tubuh tidak mendapatkan cukup kalium.

Diagnosis

Seperti telah disinggung di atas, hipokalemia bukanlah penyakit itu sendiri. Jadi ketika seseorang menerima diagnosis, dokter perlu mengidentifikasi apa yang menyebabkan hilangnya kalium.

Berita Terkait

Berita Terkini