Info

Viral Video Cara Pemakaian Masker yang Benar, Padahal Begini Faktanya

Faktanya, penggunaan masker tidak bisa dibolak-balik.

Vika Widiastuti | Dwi Citra Permatasari Sunoto

Seorang pria mempraktikkan cara penggunaan masker. (Kolase Facebook/Digo Partawidjaya)
Seorang pria mempraktikkan cara penggunaan masker. (Kolase Facebook/Digo Partawidjaya)

Himedik.com - Belum lama ini jagat maya dihebohkan dengan sebuah video seorang pria berbaju putih yang menjelaskan kepada orang di ruangan tersebut mengenai cara pemakaian masker kesehatan yang benar.

Menurut penuturannya, masker tersebut digunakan berdasarkan kondisi kesehatan si pemakai. Jika pemakai sakit, maka bagian berwarna putih harus berada di dalam, jika sehat yang putih di luar (dibalik).

Ini karena menurutnya, lapisan putih tersebut merupakan filter yang dapat mencegah virus masuk atau menyebar.

"Kalau sehat begini (dibalik), kalau sakit begini," jelasnya sambil mempraktikkan.

"Kenapa? Karena ini punya saringan atau filter yang tidak bisa tembus kuman. Jadi kalau sakit kan begini, jadi kuman ngga bisa keluar (menular), nah kalau sehat begini (dibalik) kuman tidak bisa masuk," imbuhnya.

Hingga saat ini belum diketahui identitas pria yang menjelaskan penggunaan masker tersebut. Namun, bisa dipastikan berita tersebut adalah hoax. Penggunaan masker tidak bisa dibolak-balik, yang berwarna di luar.

"Penggunaan masker tidak bisa dibalik, yang berwarna di luar, ini penting untuk proteksi diri dari virus, dll," jelas dr. Dety Nirbita saat dihubungi HiMedik via pesan whatsapp.

Hal itu sejalan dengan apa yang dijelaskan oleh FDA bahwa masker kesehatan hanya digunakan untuk sekali pakai yang menjadi penghalang fisik antara mulut dan hidung pemakai dan kontaminan potensial di lingkungan terdekat.

Masker wajah tidak boleh digunakan secara bergantian. Dibuat dengan ketebalan yang berbeda dan dengan kemampuan yang berbeda untuk melindungi pemakai dari kontak dengan cairan.

Jika dikenakan dengan benar, masker wajah dapat membantu memblokir butiran partikel besar, percikan, semprotan atau percikan yang mungkin mengandung kuman (virus dan bakteri), menjaganya agar tidak mencapai mulut dan hidung. Serta dapat membantu mengurangi paparan air liur dan sekresi pernapasan pemakai kepada orang lain.

Sayangnya masker ini tidak menyaring atau memblokir partikel yang sangat kecil di udara yang dapat ditularkan melalui batuk, bersin atau prosedur medis tertentu.

Serta tidak memberikan perlindungan lengkap dari kuman dan kontaminan lain karena adanya ruang yang memungkinkan udara masuk (longgar).

Berita Terkait

Berita Terkini