Info

Cuka Sari Apel, Bahan Serbaguna untuk Dapur, Kesehatan, hingga Kecantikan

Cuka sari apel mengandung asam asetat, zat yang telah digunakan secara medis sejak 1800-an.

Rauhanda Riyantama | Dwi Citra Permatasari Sunoto

Cuka sari apel. (Pixabay/wicherek)
Cuka sari apel. (Pixabay/wicherek)

Himedik.com - Selama dekade terakhir, reputasi cuka sari apel telah berubah dari bahan pokok dapur menjadi bahan masakan populer yang dikaitkan dengan potensi penurunan berat badan, menghilangkan jerawat, dan pengurangan gula darah.

Bahkan pelatih kesehatan holistik di Morrison Center, New York City sekaligus juru bicara Academy of Nutrition and Dietetics, Robin Foroutan, RDN, mengatakan bahwa cuka sari apel merupakan makanan super. Melansir dari Everyday Health, dia menjelaskan bahwa bahan itu telah digunakan sebagai obat rumah selama ratusan tahun di beberapa budaya.

Terbuat dari sari apel, aditif berwarna cokelat ini mengandung komponen kunci yang disebut asam asetat, yang telah digunakan secara medis sejak 1800-an. Meskipun penelitian tentang mode diet terbatas, penelitian sejauh ini menunjukkan cuka apel dapat membantu dalam deteksi dan pengobatan kanker tertentu.

Ini terbukti dalam sebuah penelitian yang diterbitkan pada bulan Desember 2014 di Journal of Gastroenterology and Hepatology yang dilakukan pada sel tikus dan manusia.

Hasil penelitian menunjukkan cuka sari apel dapat mengarah ke pengobatan kanker lambung. Namun, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk mengkonfirmasi keefektifannya pada manusia.

Untuk penggunaan pribadi, cuka sari apel dapat menawarkan berbagai manfaat kesehatan, di antaranya menurunkan berat badan dan mengobati jerawat.

"Cuka sari apel yang diencerkan dapat membantu meningkatkan pencernaan dan bahkan dapat meningkatkan kesehatan usus secara keseluruhan dengan menjaga populasi bakteri ramah yang lebih sehat di saluran pencernaan. Ini juga dapat mendukung penurunan berat badan dan meningkatkan kontrol gula darah," jelas Robin.

Ilustrasi cuka apel (pixabay)
Ilustrasi cuka sari apel (pixabay)

Sejalan dengan itu, penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Annals of Nutrition and Metabolism mendukung gagasan bahwa cuka sari apel dapat membantu menurunkan gula darah bagi penderita diabetes.

Dalam empat uji klinis silang terkontrol acak, para peneliti menemukan bahwa ketika dikonsumsi dengan karbohidrat kompleks, cuka sari apel membantu penderita diabetes menurunkan gula darah mereka hingga 20 persen lebih banyak dibandingkan subyek dalam kelompok kontrol, yang mana tidak mengonsumsi cuka sari apel.

Lebih lanjut Robin menjelaskan bahwa cuka sari apel dapat membantu sebagai pengobatan topikal untuk jerawat ketika diencerkan dengan air. Sayangnya, masih sedikit penelitian tentang cuka untuk tujuan ini.

"Kulit secara alami sedikit asam, sehingga toner yang sedikit asam seperti cuka sari apel dapat membantu menjaga kesehatan kulit," kata Robin.

"Ini dapat digunakan secara topikal, dan orang-orang umumnya melaporkan hasil yang sangat baik dalam menyeimbangkan kulit mereka dan bahkan mengurangi munculnya bekas luka dan bintik-bintik hitam."

Namun, pastikan untuk mencairkannya dengan air, teh, atau cairan nonalkohol sebelum meminumnya karena cuka sari apel yang tidak diencerkan dapat mengiritasi tenggorokan.

"Rekomendasi khas adalah 1 sendok teh dalam 8 ons air," kata Robin.

Berita Terkait

Berita Terkini