Himedik.com - Banyak yang menganggap minum yoghurt bisa menjaga kesehatan usus. Ya, ini memang benar namun ini bukan satu-satunya cara menjaga agar bakteri baik di usus bisa terus hidup.
Bakteri di usus dapat memengaruhi banyak masalah kesehatan.
Baca Juga
"Kami sekarang percaya mikrobiota usus dapat memengaruhi hampir semua organ dalam tubuh dan sangat penting dalam sistem kekebalan tubuh," kata ahli diet Dr Megan Rossi, peneliti di King's College London.
HiMedik melansir dari mirror, Megan menjelaskan 6 cara sederhana yang bisa kamu lakukan untuk menjaga kesehatan usus.
1. Variasikan makananmu
Ini bukan berarti kamu makan sembarang ya. Di sini kamu perlu makan berbagai macam makanan nabati sebanyak mungkin.
"Saya memberi tahu orang-orang untuk mencoba 30 jenis makanan nabati yang berbeda dalam seminggu, yaitu kacang-kacangan, biji-bijian, buah-buahan, dan sayuran," ujarnya.
Menurutnya, jika seseorang memiliki kurang dari 10 makanan nabati seminggu maka keanekaragaman mikroba tidak terlalu kuat.
2. Makan serat
Serat sangat bermanfaat untuk ususmu. Jika kamu bisa meningkatkan jumlah serat, maka itu bisa menguntungkan semua organ tubuh, terutama jantung.
Pedoman serat yang harus dikonsumsi setiap hari adalah 30 gr, tetapi sayang kebanyakan dari kita hanya mengonsumsi 19 gr saja.
3. Sertakan makanan fermentasi
Sertakan makanan fermentasi dalam asupanmu sehari-hari. Makanan fermentasi meliputi yoghurt, kefir, kombucha, kimchi, asinan kubis, kol yang difermentasi.
4. Say no to sugar
Meski pemanis buatan bisa mengurangi asupan kalori, ini juga bisa merusak keanekaragaman mikrobioma usus. Pertimbangkan untuk tidak menggunakan banyak gula.
5. Konsumsi makanan dalam diet mediterania
Makanan dalam diet mediterania termasuk kacang polong, buah, sayuran, minyak zaitun ekstra virgin dan biji-bijian.
6.Hindari tren makan rendah karbohidrat
Hindari tren ini jika kamu belum berkonsultasi dengan ahli gizi. Dalam jangka pendek, ini bisa menurunkan berat badan.
Namun, ini juga dapat merusak bakteri usus yang mungkin dalam jangka panjang memiliki konsekuensi seperti peningkatan risiko kanker usus.