Himedik.com - Apakah Anda merasakan gangguan pendengaran saat naik pesawat? Hal ini biasanya bersifat sementara atau tuli sementara. Pendengaran Anda pun akan kembali normal dalam beberapa jam.
Disampaikan dr Hably Warganegara, Sp. THT-KL, Dokter Spesialis THT, Bedah Kepala dan Leher RSPI Bintaro Jaya, kondisi tuli sementara ini merupakan akibat dari perubahan tekanan yang mendadak saat proses pesawat tinggal landas.
Baca Juga
Benarkah Terlalu Sering Menonton Film Porno Bisa Buat Orang Jadi Biseksual?
Bunda Wajib Tahu, Begini Cara Mengobati Mata Berair pada Bayi Baru Lahir
Lima Kesalahan Minum Obat Hipotiroidisme yang Harus Dihindari
Selain Kapalan, Ini Masalah Kaki yang Berhubungan dengan Diabetes
Sering Berhubungan Seks, Ini Manfaat yang Bisa Kamu Dapat
Gonta-ganti Dokter, Bocah 8 Tahun Baru Ketahuan Ternyata Kena Kanker Darah
Dalam kondisi ini saluran eustachius telinga tertutup sehingga gendang telinga merah. Pada kasus yang parah, gendang telinga dapat pecah dan menyebabkan tuli permanen.
"Jadi bukan karena lamanya perjalanan dengan pesawat tapi proses take off dan landingnya. Saat take off saluran eustachius tertutup sehingga kita kehilangan fungsi pendengaran. Tapi biasanya hanya sementara," ujar dr Hably dalam temu media di Jakarta, baru-baru ini.
Dr Hably menambahkan untuk mengurangi risiko telinga sakit hingga kehilangan pendengaran saat naik pesawat, ia mengimbau penumpang untuk mengunyah permen atau menenggak air.
Hal ini akan membantu menjaga saluran eustachius tetap terbuka sehingga gangguan pendengaran bisa diminimalisir.
"Terus biasanya lebih berisiko kalau ada penumpang batuk pilek. Jadi kalau mau naik pesawat dan batuk pilek, langsung minum obat," ujar dr Hably.
Demikian penjelasan dokter soal penyebab telinga tuli sementara saat naik pesawat. (Suara.com/ Firsta Nodia)