Info

Simak 5 Manfaat Menikah untuk Kesehatan

Siapa nih yang bentar lagi ikuti jejak Syahrini-Reino?

Vika Widiastuti | Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana

Syahrini dan Reino Barack - (Instagram/@syahreino11.11/@hengkikawilarang_designer/@reinobarack)
Syahrini dan Reino Barack - (Instagram/@syahreino11.11/@hengkikawilarang_designer/@reinobarack)

Himedik.com - Kabar pernikahan penyanyi Syahrini dan Reino Barack pada Rabu (27/2/2019) kemarin di Jepang sedang ramai dibicarakan. Pasalnya, pasangan ini tak pernah terang-terangan menunjukkan kedekatannya ataupun terlihat berpacaran sebelum akhirnya memutuskan untuk menikah.

Para penggemar pasangan Syahrini-Reino pun meyampaikan doa agar keduanya bahagia.

Pernikahan memang umumnya memberikan kebahagiaan bagi pasangan pengantin. Namun, rupanya bukan hanya itu, menurut sejumlah studi, menikah sebenarnya juga memiliki manfaat kesehatan. Inilah 5 di antaranya, dihimpun HiMedik dari Telegraph:

1. Menurunkan risiko serangan jantung

Menurut dokter di Finlandia, pernikahan mengurangi risiko serangan jantung bagi pria dan wanita.

"Penelitian ini menunjukkan bahwa pernikahan mengurangi risiko kejadian koroner akut dan kematian pada pria dan wanita dari segala usia," ujar Dr Aino Lammintausta, peneliti utama di Turku University Finlandia.

Lammintausta dan timnya menyimpulkan bahwa orang yang menikah kemungkinan memiliki kehidupan yang lebih baik, hidup lebih sehat, dan memiliki lebih banyak teman sekaligus dukungan sosial.

2. Menurunkan tingkat stres

Dalam sebuah laporan yang diterbitkan oleh University of Chicago disebutkan, memiliki ikatan jangka panjang yang kuat dapat mengubah hormon yang memengaruhi stres.

Tingkat testosteron pria menurun, sehingga sifat keras kepala mereka berkurang. Selain itu, kadar kortisol, hormon yang melonjak ketika stres, turun, baik pada wanita maupun pria.

"Meskipun terkadang cukup membuat stres, perkawinan sebenarnya membantu orang dalam menangani pemicu stres lain dalam hidup," ungkap Dario Maestripieri dari University of Chicago.

"Apa yang kami temukan adalah bahwa pernikahan memiliki efek mengurangi respons kortisol terhadap stres psikologis, dan karena itu dapat bertindak sebagai penahan stres."

Ilustrasi menikah - (Pixabay/vetonethemi)
Ilustrasi menikah - (Pixabay/vetonethemi)

3. Menurunkan risiko terserang penyakit mental

Menurut sebuah penelitian di Amerika Serikat tahun 1991, pria dan wanita yang sudah menikah juga sangat kecil kemungkinannya untuk menderita penyakit mental yang parah.

Psikiater sosial Lee Robins dan Darrel Regier menerbitkan sebuah makalah yang menunjukkan bahwa "orang yang menikah memiliki tingkat depresi parah yang jauh lebih rendah dan setidaknya hanya memiliki setengah kemungkinan menderita gangguan jiwa lainnya daripada orang yang belum menikah, hidup bersama, atau bercerai."

4. Tidur lebih nyenyak

Wendy Troxel, seorang psikolog di University of Pittsburgh, menemukan bahwa wanita lebih merasakan manfaat pernikahan. Para istri memiliki peluang 10 persen lebih baik untuk tidur nyenyak daripada mereka yang belum menikah.

"Pernikahan bisa baik untuk tidurmu jika itu bahagia," kata Troxel. "Tapi, berada dalam pernikahan yang tidak bahagia bisa menjadi faktor risiko gangguan tidur. Jika kamu tidak tidur, kamu lebih mudah tersinggung, memiliki tingkat frustrasi dan toleransi yang lebih rendah, jadi mungkin saja itu dapat memengaruhi pernikahan."

5. Panjang umur

Setelah mempelajari hampir 5.000 orang yang lahir pada 1940-an, Dr Ilene Siegler dan tim penelitiannya dari Duke University Medical Center mengamati bagaimana stabilitas dan perubahan pola status perkawinan paruh baya memengaruhi risiko kesehatan.

Mereka menemukan bahwa memiliki pasangan hingga usia pertengahan dan usia tua adalah pelindung dari kematian dini. Mereka yang tidak pernah menikah memiliki kemungkinan dua kali lipat meninggal lebih awal daripada mereka yang telah menjalani usia pernikahan yang panjang dan stabil.

Berita Terkait

Berita Terkini