Info

Politikus Andi Arief Terciduk Nyabu, Begini Efek Sabu-Sabu pada Tubuh

Sabu-sabu memberi efek jangka panjang serta jangka pendek pada tubuh.

Rima Sekarani Imamun Nissa | Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana

Andi Arief terjerat kasus narkoba - (Suara.com)
Andi Arief terjerat kasus narkoba - (Suara.com)

Himedik.com - Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief ditangkap tengah mengonsumsi sabu-sabu di Hotel Peninsula, Jakarta Barat, Minggu (3/3/2019). Dikutip dari Suara.com, penangkapan sang politikus berawal dari informasi masyarakat.

Setelah melalui tes urine, Andi Arief terbukti positif telah mengonsumsi narkoba jenis methamphetamine atau sabu-sabu.

''Kami sudah tes, positif mengandung sabu,'' kata Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol M Iqbal di Mabes Polri, Senin (4/3/2019). Namun hingga kini, status Andi Arief hanya sebatas pengguna, bukan pengedar.

Baik hanya pengguna ataupun sekaligus pengedar, sabu-sabu memiliki dampak yang sama pada tubuh manusia yang mengonsumsinya.

Menurut Foundation for a Drug-Free World, ketika dikonsumsi, sabu-sabu menciptakan sensasi palsu yang membuat penggunanya merasa sehat dan berenergi, sehingga seseorang akan cenderung memforsir tubuhnya tanpa ia sadari. Dengan demikian, begitu efek dari obat terlarang itu hilang, pengguna narkoba dapat mengalami gangguan fisik dan mental.

Karena pemakaian sabu-sabu secara terus menerus mengurangi perasaan lapar, penggunanya bisa mengalami penurunan berat badan yang ekstrem. Efek negatif lainnya termasuk pola tidur yang terganggu, hiperaktif, mual, delusi, peningkatan agresivitas, dan iritabilitas.

Andi Arief terjerat kasus narkoba - (Suara.com)
Andi Arief terjerat kasus narkoba - (Suara.com)

Efek serius lainnya yakni insomnia, kebingungan, halusinasi, kegelisahan, dan paranoia. Dalam beberapa kasus, penggunaan sabu-sabu dapat menyebabkan kejang hingga kematian.

Kerusakan jangka panjang

Dalam jangka panjang, penggunaan sabu-sabu dapat menyebabkan bahaya permanen: peningkatan denyut jantung dan tekanan darah; kerusakan pembuluh darah di otak yang dapat menyebabkan stroke atau detak jantung tidak teratur hingga kolaps kardiovaskular atau kematian; dan kerusakan hati, ginjal, serta paru-paru.

Pemakai narkoba ini juga bisa menderita kerusakan otak, termasuk kehilangan ingatan dan meningkatnya ketidakmampuan untuk memahami pikiran abstrak. Mereka yang pulih biasanya mengalami kerusakan sistem memori dan perubahan suasana hati yang ekstrem. Berikut ini pengaruh jangka pendek dan jangka panjang sabu-sabu, dikutip dari situs resmi Foundation for a Drug-Free World:

Efek jangka pendek

  • Kehilangan selera makan
  • Peningkatan detak jantung, tekanan darah, suhu tubuh
  • Pelebaran pupil
  • Pola tidur terganggu
  • Mual
  • Perilaku aneh, tak menentu, terkadang kasar
  • Halusinasi, hipereksitabilitas, lekas marah
  • Panik dan psikosis
  • Kejang dan kematian akibat dosis tinggi

 

Ilustrasi alat penghisap narkoba - (Unsplah/@matthew_t_rader)
Ilustrasi alat penghisap narkoba - (Unsplah/@matthew_t_rader)

Efek jangka panjang

Kerusakan permanen pada pembuluh darah jantung dan otak, tekanan darah tinggi yang menyebabkan serangan jantung, stroke, dan kematian

  • Kerusakan hati, ginjal, dan paru-paru
  • Hancurnya jaringan di hidung ketika mengendus
  • Masalah pernapasan saat merokok
  • Penyakit menular dan abses jika disuntikkan
  • Malnutrisi, penurunan berat badan
  • Kerusakan gigi parah
  • Disorientasi, apatis, letih, dan linglung
  • Ketergantungan yang kuat secara psikologis
  • Psikosis
  • Depresi
  • Kerusakan otak mirip dengan penyakit Alzheimer, stroke, dan epilepsi

Berita Terkait

Berita Terkini