Info

Alergi Sampai Muntah Setelah Seks Oral, Wanita Ini Nyaris Tewas

Ada kandungan dalam air mani pasangannya yang menimbulkan alergi.

Agung Pratnyawan | Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana

Ilustrasi seks oral - (Shutterstock)
Ilustrasi seks oral - (Shutterstock)

Himedik.com - Seorang wanita menunjukkan reaksi alergi setelah melakukan seks oral pada pasangannya. Ia pun nyaris tewas dalam kejadian tersebut.

Wanita 31 tahun itu menderita reaksi alergi yang berpotensi mengancam jiwa terhadap penisilin setelah melakukan seks oral. Ia lantas segera dilarikan ke rumah sakit setelah mulai muntah, kulitnya biduran, dan sesak napas.

Pasien dari Alicante, Spanyol ini dirawat dengan dugaan syok anafilaksis. Dia mengatakan kepada petugas medis bahwa dirinya memiliki alergi penisilin, tetapi membantah telah minum obat sebelum melakukan seks oral.

Tim medis kemudian menemukan bahwa pasangannya telah mengonsumsi asam amoksisilin-klavulanat, suatu jenis penisilin, untuk mengobati infeksi telinga. Menurut dokter di Hospital General Universitari d'Alacant, kandungan obat itu telah berhasil masuk ke dalam air mani pasangan pasien.

Ilustrasi obat-obatan - (Pixabay/PublicDomainPictures)
Ilustrasi obat-obatan - (Pixabay/PublicDomainPictures)

Dikutip HiMedik.com dari Fox News, Selasa (12/3/2019), Susana Almenara, penulis utama laporan kasus yang diterbitkan dalam British Medical Journal Case Reports ini, mendesak siapa pun yang memiliki alergi obat untuk memahami segala risiko yang mengancamnya dan selalu menggunakan kondom saat berhubungan seksual.

"Sepengetahuan kami, ini adalah kasus pertama yang dilaporkan tentang dugaan anafilaksis yang diinduksi amoksisilin pada seorang wanita setelah kontak seksual dengan seorang pria yang menggunakan obat, kami berhipotesis, transfer obat oral melalui air mani," jelas Almenara.

Meskipun alergi terhadap protein dalam air mani itu memungkinkan, petugas medis beranggapan, bukan itu yang terjadi dalam kasus wanita ini, melainkan alergi pada penisilin dalam air mani, karena sebelumnya dia melakukan seks oral tanpa masalah.

Almenara menambahkan, satu dari 250 perawatan penisilin menghasilkan syok anafilaksis.

Berita Terkait

Berita Terkini