Info

Ikan Paus Ditemukan Mati Kelaparan, Perutnya Penuh dengan Sampah

Ketika dibedah, ditemukan kurang lebih 40 kg sampah plastik di dalam perut paus paruh Cuvier ini.

Vika Widiastuti

Ilustrasi ikan paus (Pixabay/adriankirby)
Ilustrasi ikan paus (Pixabay/adriankirby)

Himedik.com - Dampak buruk yang ditimbulkan sampah plastik semakin merasahkan. Salah satunya berdampak pada kehidupan biota laut yang tidak sadar menelan sampah plastik.

Baru-baru ini publik kembali dibuat sedih dengan ditemukannya seekor paus mati akibat telan sampah plastik.

Ya, lagi-lagi paus malang ini harus menjadi korban keganasan manusia yang membuang sampah plastik di laut.

Dilansir Guideku.com dari laman World of Buzz, paus paruh Cuvier ini mati pada Sabtu (16/3/19) di provinsi bagian selatan Compostela Valley, Filipina.

Lagi, paus ditemukan mati gara-gara telan plastik. (Facebook/D'Bone Collector Museum Inc)
Lagi, paus ditemukan mati gara-gara telan plastik. (Facebook/D'Bone Collector Museum Inc)

Diketahui paus tersebut ditemukan terdampar di pinggir pantai satu hari sebelumnya.

Ketika dibedah, ditemukan kurang lebih 40 kg sampah plastik di dalam perut paus paruh Cuvier ini.

Sampah plastik ini terdiri dari 16 karung beras, 4 tas perkebunan pisang serta sejumlah tas belanja.

Diduga paus paruh Cuvier ini mengalami kejut lambung karena menelan banyaknya plastik yang tidak dapat dicerna.

D'Bone Collector Museum Inc juga turut membantu melakukan pemeriksaan terhadap paus yang mati karena menelan sampah plastik terlalu banyak ini.

''Hewan laut itu mati kelaparan karena perutnya penuh dengan sampah plastik,'' ungkap Darrel Blatchley, direktur D'Bone Collector Museum Inc.

''Ini sangat menjijikan dan memilukan. Kami telah melakukan pembedahan pada 61 lumba-lumba dan paus dalam 10 tahun terakhir. Ini adalah salah satu (jumlah plastik terbesar yang pernah kami lihat,'' imbuhnya.

Lagi, paus ditemukan mati gara-gara telan plastik. (Facebook/D'Bone Collector Museum Inc)
Lagi, paus ditemukan mati gara-gara telan plastik. (Facebook/D'Bone Collector Museum Inc)

Kelompok pecinta lingkungan telah mendaftarkan negara Filipina sebagai salah satu pencemar laut terbesar di dunia karena ketergantungannya pada plastik sekali pakai.

Meskipun negara ini memiliki undang-undang ketat tentang pembuangan sampah, tampaknya peraturan tersebut belum terlaksana dengan baik.

Foto paus paruh Cuvier mati karena sampah plastik ini telah tersebar luas di berbagai media sosial.

Banyak berbagai pihak yang menyerukan suara untuk tidak menggunakan plastik sekali pakai.

Wah, sedih sekali ya travelers mendengar berita di atas, yuk cintai lingkungan dan mulai hindari penggunaan sampah plastik. (Guideku.com/ Arendya Nariswari)

Berita Terkait

Berita Terkini