Info

Ungkap Pernah Operasi Otak karena Aneurisma, Emilia Clarke Kejutkan Publik

Saat itu Emilia Clarke masih berusia 24 tahun.

Galih Priatmojo | Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana

Emilia Clarke - (Instagram/@emilia_clarke)
Emilia Clarke - (Instagram/@emilia_clarke)

Himedik.com - Emilia Clarke, pemeran Daenerys Targaryen alias Khaleesi Mother of Dragons dari serial HBO "Game of Thrones", membuat publik terkejut. Dalam esai yang ditulis untuk The New Yorker, Emilia mengungkapkan bahwa ia pernah menderita aneurisma otak yang mengancam jiwa selama syuting "Game of Thrones".

Melalui kisah yang belum pernah diceritakan sebelumnya ini, Emilia menjelaskan bahwa ia telah bertahan hidup dengan dua aneurisma di kala kariernya melejit.

Emilia diketahui mulai melakukan olahraga untuk menghilangkan stres dan kecemasan saat serial TV "Game of Thrones" makin populer. "Lagipula sekarang aku adalah aktor televisi, dan itulah yang dilakukan aktor televisi. Kami melakukan latihan rutin," tulis Emilia.

Namun, pada pagi hari tanggal 11 Februari 2011, Emilia mengatakan, dirinya merasakan sakit kepala yang parah ketika bersiap untuk berolahraga dengan pelatihnya. Ia juga merasa sangat lelah.

Di menit-menit awal latihan, Emilia memaksakan dirinya, tetapi situasi mendadak serius ketika ia merundukkan badan untuk melakukan posisi plank.

Emilia Clarke - (Instagram/@emilia_clarke)
Emilia Clarke - (Instagram/@emilia_clarke)

"Aku langsung merasa seolah-olah pita elastis meremas otakku. Aku mencoba mengabaikan rasa sakit itu dan melawannya, tetapi aku tidak bisa," kata Emilia, dikutip HiMedik.com dari Women's Health, Kamis (21/3/2019). Saat kembali ke ruang ganti, aktris asal Inggris ini merasakan sakit yang makin parah.

Dia pun dilarikan ke UGD. Di sana, pemindaian MRI mengungkapkan diagnosis cepat: perdarahan subarakhnoid (SAH), jenis stroke yang mengancam jiwa, yang disebabkan oleh pendarahan ke ruang di sekitar otak.

"Aku ingat diberi tahu bahwa aku harus menandatangani formulir untuk operasi. Operasi otak? Kehidupanku sedang sangat sibuk, aku tidak punya waktu untuk operasi otak. Tetapi, akhirnya, aku duduk dan menandatangani. Dan kemudian aku tidak sadar. Selama tiga jam berikutnya, dokter bedah memperbaiki otakku. Ini bukan operasi terakhirku, dan itu bukan yang terburuk. Saat itu aku berusia dua puluh empat tahun," jelas wanita 32 tahun itu.

Emilia dipulangkan dari rumah sakit satu bulan setelah dirawat, dan dalam beberapa minggu, dijadwalkan untuk kembali mengikuti syuting Season 2 "Game of Thrones". "Jika aku boleh jujur, setiap menit dalam setiap hari aku kira aku akan mati," ujarnya.

Dua tahun kemudian, pemindaian otak mengungkapkan bahwa ukuran aneurisma di otaknya telah berlipat ganda dan Emilia harus menjalani operasi lagi, setelah mengalami pendarahan di otak. Dia pun mengatakan, kesembuhannya telah melampaui harapannya.

"Pada tahun-tahun setelah operasi keduaku, aku telah sembuh melampaui harapanku yang paling tidak masuk akal. Aku sekarang seratus persen (sehat, red)," kata Emilia, dikutip dari CNBC.

Menurut NHS, aneurisma adalah tonjolan di pembuluh darah yang disebabkan oleh kelemahan pada dinding pembuluh darah, yang biasanya menjadi tempat aneurisma bercabang.

Saat darah melewati pembuluh darah yang melemah, tekanan darah menyebabkan area kecil menonjol keluar seperti balon.

Aneurisma dapat terjadi pada pembuluh darah di dalam tubuh, tetapi dua tempat yang paling umum adalah aorta abdominalis, atau arteri yang mengangkut darah dari jantung ke seluruh tubuh, dan otak.

Belum jelas, apa yang menyebabkan dinding pembuluh darah melemah, tetapi beberapa faktor risiko telah diidentifikasi, di antaranya merokok, tekanan darah tinggi, dan riwayat keluarga aneurisma otak.

Dalam beberapa kasus, aneurisma juga bisa terjadi karena ada kelemahan pada dinding pembuluh darah saat lahir.

Berita Terkait

Berita Terkini