Info

Bangun dari Koma, Pria Skotlandia Ini Mendadak Fasih Berbahasa Melayu

Banyak orang terkejut Fraser Watt tiba-tiba berbicara selain bahasa Inggris.

Rima Sekarani Imamun Nissa | Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana

Ilustrasi bangun dari koma - (Unsplash/@marlonlara1)
Ilustrasi bangun dari koma - (Unsplash/@marlonlara1)

Himedik.com - Seorang pria asal Skotlandia mendadak fasih berbicara dengan bahasa Melayu setelah bangun dari koma. Fraser Watt, namanya, kemudian menceritakan kisah ajaib di masa mudanya itu.

Watt, yang kini berusia 60 tahun, mengalami kejadian tak terduga tersebut pada 1983, yakni saat masih 24 tahun. Sebelum koma, ia mengalami kecelakaan mobil yang mengerikan dan hampir merenggut nyawanya.

Meskipun mengenakan sabuk pengaman, tubuhnya terlempar menerobos kaca depan setelah traktor melaju di depannya. Watt dilarikan ke rumah sakit dengan cedera serius hingga berada dalam kondisi koma selama 24 jam.

Ketika Watt bangun dari koma, dokter terkejut begitu mendengarnya berbicara dengan bahasa yang berbeda.

''Semua orang terpana ketika saya berbicara bahasa Melayu,'' kata Watt, dikutip HiMedik.com dari Edinburgh Evening News, Kamis (28/3/2019) pekan lalu.

''Begitu juga saya, karena, walaupun saya fasih saat masih kecil, saya sudah 19 tahun tidak berbicara dalam bahasa Melayu sebelum kecelakaan itu. Ibu saya ada di samping tempat tidur saya, sehingga dia bisa menerjemahkan untuk para dokter sampai bahasa Inggris saya kembali.''

Ilustrasi ranjang rumah sakit - (Unsplash/@daanstevens)
Ilustrasi ranjang rumah sakit - (Unsplash/@daanstevens)

Ketika masih kecil, Watt memang tinggal di Kalimantan, Indonesia, sementara ayahnya bekerja dalam bidang teknik sipil. Saat itu, bahasa sehari-hari Watt adalah bahasa Melayu dan China. Namun, keduanya kemudian tak dipakai lagi ketika ia kembali ke Skotlandia pada tahun 1970-an.

Sejak kecelakaan yang hampir menewaskannya itu, Watt menderita sakit kepala seperti migrain dan penyimpangan ingatan.

''Ingatan saya sekarang secara permanen diacak, tetapi sering kali sebuah memori yang terisolasi muncul ke permukaan dan bisa saya lihat,'' ujar pria yang kini tinggal di Edinburgh itu.

Namun, menurutnya, bukan itu yang paling sulit ia hadapi.

''Perjuangan terbesar, bagaimanapun, adalah, saya terlihat baik-baik saja dari luar, jadi orang menganggap saya bodoh. Atau mereka hanya tidak punya kesabaran ketika saya berjuang untuk menggali ingatan atau mengartikulasikan pikiran,'' kata Watt.

Berita Terkait

Berita Terkini