Info

7 Makanan Penyebab Sesak Napas, Termasuk Melon dan Makanan Pedas!

Makanan apa saja penyebab sesak napas setelah makan?

Vika Widiastuti | Shevinna Putti Anggraeni

Ilustrasi serangan jantung - (Shutterstock)
Ilustrasi serangan jantung - (Shutterstock)

Himedik.com - Sesak napas saat atau setelah makan bisa membuat kondisi seseorang memprihatinkan atau bahkan fatal.

Ada banyak kemungkinan seseorang mengalami sesak napas saat atau setelah makan, tergantung kronologi kejadiannya hingga riwayat penyakitnya.

Namun, makanan yang dikonsumsi bisa menjadi salah satu penyebab seseorang mengalami sesak napas, terlebih memiliki riwayat penyakit pernapasan.

Himedik melansir dari nationaljewish.org, seseorang yang memiliki masalah sesak napas dianjurkan untuk mengonsumsi 5-6 porsi kecil makanan daripada 3 porsi besar setiap harinya.

Seseorang dianjurkan makan jika sudah terasa sangat lapar dan bernapas panjang lebih dulu sebelum mengunyah lalu menelannya.

Sebaiknya, seseorang dengan masalah sesak napas juga mengurangi atau menghindari makanan penyebab gas yang menyebabkan masalah pernapasan.

Ilustrasi sesak napas - (Shutterstock)
Ilustrasi sesak napas - (Shutterstock)

Berikut ini kategori makanan yang kemungkinan besar menyebabkan sesak napas setelah makan:

1. asparagus

2. kembang kol dan brokoli

3. bawang putih

4. paprika

5. lobak dan kubis mentah

6. melon

7. makanan pedas

Meski begitu, sesak makan setelah makan juga bisa disebabkan oleh beberapa faktor lainnya di luar makanan yang dikonsumsi.

Seperti seseorang memiliki alergi terhadap suatu makanan tertentu yang memberikan efek sesak napas jika mengonsumsinya.

The American College of Allergy, Asthma & Immunology dilansir dari medicalnewstoday.com, memperkirakan 4% dari orang dewasa dan 4-6% anak-anak di Amerika Serikat sesak napas karena alergi makanan.

Ada pula penyebab lain sesak napas setelah makan karena seseorang menghirup partikel makanan.

Terkadang seseorang menghirup partikel kecil makanan atau cairan saat makan yang biasa disebut aspirasi paru.

Efeknya, seseorang akan mengalami batuk sampai menyebabkan sesak napas jangka pendek dan sakit tenggorokan.

Berita Terkait

Berita Terkini