Info

Dancow Luncurkan Modul 'Iya Boleh', Bantu Orangtua Ketahui Potensi Anak

Dancow Advanced Excelnutri+ meluncurkan modul 'Iya Boleh' untuk mendukung orangtua katakan 'Iya Boleh' pada anak.

Galih Priatmojo | Shevinna Putti Anggraeni

Dancow meluncurkan modul 'Iya Boleh' sebagai panduan orangtua dalam mendukung tumbuh kembang anak (HiMedik/Shevinna Putti)
Dancow meluncurkan modul 'Iya Boleh' sebagai panduan orangtua dalam mendukung tumbuh kembang anak (HiMedik/Shevinna Putti)

Himedik.com - Dalam rangka merayakan suksesnya gerakan '1 Juta Iya Boleh', Dancow Advance Excelnutri+ meluncurkan modul 'Iya Boleh untuk Anak Unggul Indonesia' di seluruh Indonesia dalam kurun waktu 2 bulan.

Peluncuran modul 'Iya Boleh untuk Anak Unggul Indonesia' ini guna mendukung para orangtua agar lebih percaya mengatakan 'Iya Boleh' demi mengembangkan potensi si Kecil.

Dancow pun menggelar event 'Iya Boleh Camp' di Jogja City Mall, Yogyakarta pada Sabtu (6/4/2019) dengan menghadirkan talkshow interaktif bersama dokter spesialis gizi dan psikolog klinis.

Dancow melalui modul 'Iya Boleh' ini berusaha membantu dan mendukung para orangtua untuk mengetahui karakter anak di usianya serta memberi panduan cara tepat mencetak anak yang unggul.

"Sebagai mitra terpercaya orangtua, Dancow Advanced Excelnutri+ senantiasa mengedukasi dan mendorong para orangtua Indonesia untuk berkata 'Iya Boleh' demi mendukung si Kecil bebas bereksplorasi dan mengembangkan potensi mereka," ujar Alvin Wiradarma, Brand Manager Dancow Advanced Excelnutri+.

Modul ini juga diharapkan turut berperan dalam program pemerintah untuk mempersiapkan Generasi Emas 2045.

Dancow melalui modul 'Iya Boleh' mengajak orangtua untuk mendukung stimulasi anak
Dancow melalui modul 'Iya Boleh' mengajak orangtua untuk mendukung stimulasi anak (HiMedik/Shevinna Putti)

Caranya, para orangtua dapat mengakses dan mengunduh modul 'Iya Boleh' ini secara gratis melalui laman Dancow Parenting Center. Sehingga para orangtua di seluruh Indonesia dapat menjangkaunya demi mencetak anak unggul Indonesia.

Sebab, melalui modul 'Iya Boleh' itu orangtua mendapat panduan pengasuhan si Kecil dilengkapi dengan tips-tips yang bisa dipraktikan sehari-hari. Selain itu, orangtua juga bisa mengetahui sejauh mana perkembangan karakter si Kecil dengan memasukkan nama serta umur anaknya dalam laman tersebut.

Adapun penjelasan dari para pakar psikolog klinis dan ahli gizi mengenai faktor pendukung dan cara membentuk karakter si Kecil menjadi anak yang unggul.

Dr. Ayu Kusuma Dewi, M.Si, Sp.GK, ahli gizi dari RS Indriati Solo Baru mengatakan ada 3 pilar utama yang menjadikan si Kecil tumbuh sebagai anak unggul, yakni nutrisi, stimulasi dan cinta.

Ia menjelaskan anak sudah harus mendapatkan stimulasi sejak 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Karena, anak memasuki masa tumbuh kembang yang pesat pada 2 tahun pertama usianya.

Sehingga anak harus mendapat banyak stimulasi dan mengeksplorasi apapun di sekitarnya untuk mencapai standar tumbuh kembangnya, yakni 80%. Supaya anak mampu mencapai standar tumbuh kembangnya di masa dewasa yakni sekitar 90-95%.

Ayu Kusuma Dewi pun turut menjawab kekhawatiran umum orangtua ketika melihat anak-anak mengeksplorasi apapun di sekitarnya. Ia tak menampik bahwa banyak orangtua yang mungkin khawatir lalu melarang anaknya melakukan berbagai kegiatan karena takut jatuh sakit.

Pasalnya, anak di bawah usia 5 tahun memang mudah terserang penyakit yang membuat orangtua khawatir jika main sembarang. Berdasarkan datanya, anak usia 1-4 tahun memiliki risiko 41.9% terserang ISPA, 12% menderita diare dan infeksi yang akhirnya menghambat tumbuh kembang anak.

Karena itu, Ayu Dewi menegaskan bahwa kebutuhan nutrisi si Kecil harus terpenuhi sebagai perlindungan daya tahan tubuhnya. Caranya dengan memberikan asupan prebiotik seperti Lactobacillus rhamnosus kepada si Kecil.

"Hasil riset menunjukkan 41,9% anak Indonesia masih sering terkena infeksi saluan pernapasan dan 12,2% anak masih sering terkena diare. Oleh karena itu, anak harus mendapatkan nutrisi dan perlindungan yang tepat," ujar dr. Ayu Kusuma Dewi.

Lactobacillus rhamnosus telah teruji klinis mampu membantu menurunkan risiko infeksi saluran pernapasan hingga 37%, infeksi saluran cerna 63% dan meningkatkan daya tahan tubuh anak.

Tri Novita Herdalena, psikolog klinis yang hadir di talkshow tersebut juga mengungkapkan bahwa eksplorasi banyak membantu dalam stimulasi tumbuh kembang anak. Karena anak lebih banyak belajar, melatih skill motorik dan juga memupuk kepercayaan dirinya.

Manfaatnya dari eksplorasi tersebut mereka akan tumbuh menjadi anak yang berani, cerdas, peduli, pemimpin dan kreatif. Cara ini juga menjadi bekal yang kuat untuk karakter anak Indonesia ketika beranjak dewasa.

"Bisa dibayangkan apa yang akan terjadi apabila generasi muda dalam usia produktif saat itu tidak memiliki kecakapan dan karakteristik yang unggul. Itu menjadi tanggung jawab orangtua mempersiapkan anak-anak dengan berbagai kecakapan yang sesuai dengan perkembangan zaman dan membekali mereka dengan karakter kuat agar membawa Indonesia lebih maju," kata Novita.

Berita Terkait

Berita Terkini