Info

Demi Bayar Tagihan RS Anak, Dokter Sarankan Pasutri Ini Cerai Saja

Randy dan Angela sudah 10 tahun mendambakan seorang anak.

Rima Sekarani Imamun Nissa | Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana

Ilustrasi perceraian - (Pixabay/stevepb)
Ilustrasi perceraian - (Pixabay/stevepb)

Himedik.com - Seorang dokter menyarankan perceraian pada pasangan suami istri yang putranya dirawat di rumah sakit. Saran itu ia berikan agar pasutri tersebut bisa membayar biaya tagihan rumah sakit untuk anaknya.

Diberitakan Fox News, Sabtu (6/4/2019), Jackson Tindell, seorang bocah dari Tennessee, AS, membutuhkan terapi wicara, okupasi, dan makan serta harus menggunakan selang makanan.

Segala macam perawatan itu membuat Angela dan Randy, orang tuanya, terbebani pengeluaran yang sangat besar. Menurut WVLT, biaya yang harus ditanggung kedua orang tua Jackson mencakup formula yang harganya Rp 17,7 juta per bulan.

''Kondisinya sudah mengalami kemajuan,'' kata Angela yang ternyata telah 10 tahun menanti seorang bayi hingga akhirnya hamil di usia 42 tahun. ''Dia pernah dianggap rapuh secara medis, katanya, 'Kami tidak menjamin bahwa bayi ini akan selamat.' Dia memang pejuang.''

Terkait biaya rumah sakit, Randy mengatakan, bahkan dengan pekerjaan bergaji tinggi, kebutuhan Jackson tetap tidak akan bisa ditanggung oleh asuransi. Penghasilan keluarga Tindell dinilai terlalu banyak untuk memenuhi syarat mengikuti TennCare, program dari Medicaid Tennessee.

Ilsutrasi anak kecil - (Unsplash/@kellysikkema)
Ilsutrasi anak kecil - (Unsplash/@kellysikkema)

''Penghasilan kami terlalu tinggi, begitu juga pendapatan rumah tangga kami,'' kata Randy kepada WVLT.

Maka dari itu, dokter merekomendasikan Randy dan Angela untuk bercerai. Dengan begitu, Angela bisa memenuhi syarat untuk program TennCare dan mendapatkan bantuan untuk kebutuhan medis Jackson.

Diketahui, untuk memenuhi syarat dengan satu anak dari usia 1 hingga 6 tahun, pendapatan rumah tangga harus kurang dari $17.763 (setara kurang lebih Rp185,1 juta).

Ilustrasi ranjang rumah sakit - (Unsplash/@daanstevens)
Ilustrasi ranjang rumah sakit - (Unsplash/@daanstevens)

Namun, badan legislatif negara bagian terkait sedang mempertimbangkan undang-undang yang memungkinkan TennCare untuk mengkover lebih banyak anak-anak penyandang cacat. Dengan begitu, orang tua yang penghasilannya lebih masih bisa memenuhi syarat untuk mendapatkan bantuan.

''Apa yang benar-benar kami inginkan adalah yang terbaik untuk putra kami,'' kata Angela kepada WVLT.

''Kami ingin terapi ini dan semuanya yang dibutuhkan untuk putra kami sekarang, sehingga ketika berusia 18 tahun nanti, dia bisa benar-benar menjalani hidupnya dan menjadi anggota masyarakat yang produktif.''

Berita Terkait

Berita Terkini