Info

Studi: Bukan Hanya Kesehatan Fisik, Ganja Juga Pengaruhi Mental

Benarkah ganja juga memengaruhi kesehatan mental?

Vika Widiastuti

Tanaman ganja - (Pixabay/rexmedlen)
Tanaman ganja - (Pixabay/rexmedlen)

Himedik.com - Dampak ganja yang ternyata tak hanya memengaruhi kesehatan fisik, tetapi juga mental, telah menjadi perdebatan di kalangan peneliti selama bertahun-tahun. 

Beberapa penelitian menyatakan bahwa obat yang terbuat dari ganja yang sudah legal di beberapa negara, dapat meningkatkan dan membantu seseorang dari stres, baik secara fisik dan psikologis.

Sebaliknya, tak sedikit pula profesional medis yang membuat daftar mengenai bahaya ganja. Termasuk melalui sebuah studi yang diungkapkan baru-baru ini.

Studi tersebut mengungkapkan bahwa orang yang merokok ganja super kuat berisiko lebih tinggi terkena psikosis. Hal ini, menurut National Health Service (NHS) Inggris juga dikatakan mempengaruhi ingatan sebagian orang, membuat mereka cemas atau paranoid, serta menimbulkan serangan panik.

Pengguna ganja berat cenderung memikirkan kemungkinan mereka untuk bunuh diri, dibandingkan dengan mereka yang tidak merokok ganja. Salah satunya adalah Jess, lelaki berusia 25 tahun yang menceritakan pengalamannya seperti dilansir Suara.com dari Metro.co.uk.

Ilustrasi daun ganja kering. [Shutterstock]
Ilustrasi daun ganja kering. [Shutterstock]

Ia menyebut beralih ke ganja ketika mengalami masalah dengan kesehatan mentalnya, tetapi itu justru menyebabkan efek negatif untuknya.

"Bagi saya, ganja benar-benar memengaruhi kesehatan mental saya, tetapi tidak dengan cara yang dilaporkan banyak orang, misalnya paranoid dan meningkatnya kecemasan," kata Jess.

Jess mengatakan, menggunakan ganja sebagai penopang untuk menghentikan pikirannya saat merasa rendah, yang membuatnya menjadi ketergantungan untuk bisa merasa lebih baik.

"Saya juga bisa benar-benar malas ketika merokok ganja, yang berarti saya mengabaikan banyak tanggung jawab lain yang sebenarnya membuat saya merasa lebih terkendali secara normal seperti bersih-bersih dan memasak," jelas dia.

"Saya tidak berpikir ganja adalah masalahnya, tetapi kenyataan bahwa saya merokok dengan cara yang tidak sehat dan membuat ganja sebagai pelarian. Saya sekarang sudah berhenti - kecuali untuk kesempatan tertentu dan sedang mencoba untuk menjaga pikiran saya sedikit lebih jelas dan bisa menangani sesuatu lebih baik," ujar Jess.

Sama seperti obat-obatan ilegal lainnya, ganja memiliki pengaruh yang sangat individual bagi mereka yang menggunakannya. Bagi sebagian orang, ganja dapat memberikan kelegaan dan relaksasi, sementara bagi orang lain dapat meningkatkan masalah kesehatan mental.

(Suara.com/Dinda Rachmawati)

Berita Terkait

Berita Terkini