Info

Habis Setengah Miliar, Jessica Iskandar Geram Operasi Ayahnya Gagal 4 Kali

Jessica Iskandar mengeluhkan pelayanan rumah sakit di Jakarta yang menangani ayahnya selama sebulan untuk pengobatan batu ginjal.

Vika Widiastuti | Shevinna Putti Anggraeni

Jessica Iskandar kabarkan ayahnya sudah pulang dari rumah sakit setelah sebulan dirawat (Instagram/@inijedar)
Jessica Iskandar kabarkan ayahnya sudah pulang dari rumah sakit setelah sebulan dirawat (Instagram/@inijedar)

Himedik.com - Hadi Iskandar, ayah Jessica Iskandar akhirnya diperbolehkan pulang sore ini, Kamis (18/4/2019) setelah sebulan lebih menjalani pengobatan batu ginjal. Tetapi, ada beberapa hal selama proses pengobatan ayahnya yang membuat Jessica Iskandar geram.

Melalui instagram pribadinya, Jessica Iskandar mengeluhkan pelayanan salah satu rumah sakit di Jakarta yang menangani ayahnya selama sebulan. Ia pun juga membandingkan pelayanan rumah sakit tersebut dengan rumah sakit di Penang, Malaysia.

Jessica Iskandar mengatakan, tim medis di rumah sakit Malaysia sempat terheran-heran ketika melihat kondisi ayahnya setelah sebulan dirawat di rumah sakit Jakarta. Ia mengungkap ayahnya sudah 4 kali menjalani operasi di rumah sakit tersebut dan selalu gagal.

"Mendengar cerita yg dialami papa di jakarta, Dokter di Penang geleng-geleng kepala mengenai apa yang dialami papaku, gagal dioperasi 4x (selalu ditakut-takuti dokter untuk selalu ambil tindakan) namun keempat operasi yang gagal selalu ada alasan ini itu dari dokter," tulis Jessica Iskandar di instagram.

Jessica Iskandar keluhkan proses pengobatan ayahnya selama dirawat di rumah sakit sebulan (Instagram/@inijedar)
Jessica Iskandar keluhkan proses pengobatan ayahnya selama dirawat di rumah sakit sebulan (Instagram/@inijedar)

Ibu anak satu ini pun menceritakan proses operasi yang dijalani ayahnya sebanyak 4 kali tersebut. Jessica mengatakan beberapa kali dokter berusaha membedah perut ayahnya, memasukkan alat di organ intim hingga ureter ayahnya, tetapi tak satu pun metodenya yang berhasil mengambil batu di ginjal ayahnya.

"Pertama x operasi dimasukin 6x alat ke kemaluan papaku (gagal) kedua perut papaku di belek 15CM di buka ureternya (gagal) ketiga di bius untuk di tembak 2x dilakukan dalam 3 hari (gagal juga) batu masih ada di dalam ginjal pada saat itu," ceritanya.

Namun, tim medis selalu memiliki alasan seolah menutupi kesalahan dalam operasi batu ginjal ayahnya. Jessica Iskandar pun merasa pihak keluarganya selalu dibuat takut dengan pernyataan tim medis.

Bahkan dokter di rumah sakit Jakarta itu sempat mengatakan, ada kemungkinan ayahnya terserang kanker tanpa penjelasan yang jelas dan detail. Sehingga ia dan keluarga hanya bisa mengikuti apapun perintah dokter.

"Ketika mau CT scan, kami ditakuti bila CT scan lagi bisa kanker. Perlakuan rumah sakit JKT yang lelet dan kurangnya penjelasan dokter sungguh sangat membingungkan keluarga. Dokter JKT cuma bilang kita ga tanggung jawab kalau tidak operasi sekarang. Setiap ada operasi begitu. Selalu ditakuti." lanjutnya.

Karena merasa kondisi ayahnya tak kunjung membaik dan justru memprihatinkan, Jessica Iskandar pun membawa ayahnya berobat ke Malaysia. Padahal ia sudah menghabiskan uang sekitar setengah miliar guna pengobatan ayahnya selama sebulan di Jakarta.

Jessica Iskandar pun membandingkan rumah sakit di Malaysia jauh lebih tanggap dan detail dalam menangani penyakit batu ginjal ayahnya. Bahkan ayah Jessica Iskandar hanya menjalani rawat inap selama 2 hari untuk mengobati batu ginjalnya, tidak seperti di rumah sakit sebelumnya yang sampai 1 bulan.

Apalagi pengeluaran keluarga Jessica Iskandar untuk pengobatan ayahnya di Malaysia jauh lebih murah daripada di Jakarta sebelumnya.

"Hampir sebulan dirawat dirumah sakit di JKT. Habis setengah milyar. Malam ini baru balik dari Penang, hanya 2 hari disana, Papa sudah disuruh pulang oleh dokter Penang. Karena dokter ngejelasin dengan jelas dan tindakan selalu akurat, cepat dan detail. Thank you rumah sakit Penang. Biayanya juga murah jauh," tandasnya.

Meski begitu, Jessica Iskandar bersyukur ayahnya sudah bisa kembali berkumpul dengan keluarga di rumah. Di sisi lain, ia juga bersyukur telah mengambil keputusan membawa ayahnya ke Malaysia demi mendapat pengobatan yang lebih baik.

Berita Terkait

Berita Terkini