Info

Simak Keunggulan RSUD Bali Mandara yang Jadi Favorit Pasien WNA

RSUD Bali Mandara ini akan dijadikan sebagai pusat rujukan layanan kanker untuk Indonesia Timur.

Vika Widiastuti

RSUD Bali Mandara. (Suara.com/Firsta Putri Nodia)
RSUD Bali Mandara. (Suara.com/Firsta Putri Nodia)

Himedik.com - Bali selalu menarik untuk dikunjungi. Bahkan tak jarang warna negara asing (WNA) yang tinggal lama di bali, baik untuk berlibur atau urusan bisnis. 

Selain itu soal kesehatan, para WNA ini ternyata tak selalu mengandalkan pelayanan rumah sakit swasta. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bali Mandara, contohnya, menjadi salah satu rujukan bagi para warga negara asing dalam memeriksakan kondisi kesehatannya.

RSUD Bali Mandara. (Suara.com/Firsta Putri Nodia)
RSUD Bali Mandara. (Suara.com/Firsta Putri Nodia)

Hal ini diakui Derik, Warga Negara Belanda yang memilih RSUD Bali Mandara untuk mengonsultasikan kondisi kesehatannya pasca-kecelakaan di bagian tangan dan kondisi kesehatan sang ibu. Menurutnya, para dokter di RS ini bisa diajak berdiskusi mengenai penanganan terkait kondisi kesehatannya.

"Berbeda dengan dokter di negara-negara lain yang memang pelayanan kesehatannya sudah maju sehingga memiliki ego tinggi terkait dengan penanganan. Selain itu, stafnya sangat ramah sehingga kami merasa terbantu untuk mendapat pelayanan yang tepat," ujar Derik, ketika ditemui saat berobat di RSUD Bali Mandara, Selasa (23/4/2019) diberitakan Suara.com.

Direktur RSUD Bali Mandara, dr. Gede Bagus Darmayasa, M Repro. (Suara.com/Firsta Putri Nodia)
Direktur RSUD Bali Mandara, dr. Gede Bagus Darmayasa, M Repro. (Suara.com/Firsta Putri Nodia)

Dalam kesempatan yang sama, Direktur RSUD Bali Mandara, dr. Gede Bagus Darmayasa, M Repro, mengatakan bahwa rumah sakit yang berlokasi di kawasan Sanur, Denpasar, Bali ini tergolong RS pemerintah yang paling banyak menerima pasien asing dari berbagai negara.

"Turis mancanegara banyak jadi pasien kami karena kebetulan lokasi RS ini sangat prime. Dari airport menuju daerah wisata hampir semua lewat sini. Kalau ada tamu penting VIP dari kita sendiri, seperti Presiden RI 1 atau tamu negara lainnya di Sanur, pasti melewati RS kami. Kami juga dijadikan rujukan standby selain RS Sanglah sebagai RS terbesar di Bali," ujar dr. Bagus.

RSUD Bali Mandara. (Suara.com/Firsta Putri Nodia)
RSUD Bali Mandara. (Suara.com/Firsta Putri Nodia)

Dalam sehari, kata dr Bagus, RSUD Bali Mandara menerima sekitar 20-50 pasien warga negara asing. Bahkan sepanjang 2018 kemarin, tercatat 2.335 WNA berobat ke RSUD Bali Mandara. Rata-rata pasien WNA yang berobat ke RS ini mengalami penyakit tropis, kecelakaan saat wisata atau olahraga air, hingga penyakit kardiovaskular seperti jantung dan stroke.

RSUD Bali Mandara. (Suara.com/Firsta Putri Nodia)
RSUD Bali Mandara. (Suara.com/Firsta Putri Nodia)

Untuk memberi pelayanan maksimal ke masyarakat domestik dan WNA, RS yang baru berusia hampir dua tahun ini dilengkapi dengan 198 tempat tidur, 13 instalasi, dan menerima 25 bidang layanan kesehatan. Bahkan dalam 2020 mendatang, RSUD Bali Mandara ini akan dijadikan sebagai pusat rujukan layanan kanker untuk Indonesia Timur.

"Ke depan akan ada layanan khusus kanker. Mudah-mudahan tahun ini sudah bisa terbangun sehingga 2020 awal sudah bisa membuka layanan kanker, paling tidak, bisa membantu rujukan bagi Indonesia Timur," tandasnya.

(Suara.com/Firsta Nodia)

Berita Terkait

Berita Terkini