Himedik.com - Belajar bahasa tak hanya untuk mempermudah komunikasi, tetapi ternyata memiliki manfaat untuk otak. Kok bisa?
Otak terbagi dalam beberapa bagian yang memiliki tugas khusus. Ada dua bagian utama pada otak yaitu otak kiri dan kanan.
Baca Juga
Selamat! Raditya Dika Dikaruniai Anak Perempuan, Waktunya Pahami 4 Hal Ini
Sahur Pertama Raffi Ahmad Tolak Masakan Gigi, Ternyata Derita Penyakit Ini!
Dua Kali Sembuh dari Kanker, Wanita Ini Putuskan Jadi Perawat
Kartika Putri Hamil Jadi Malas Sikat Gigi, Ini Risikonya pada Janin!
Puasa Hari Pertama, Penderita Maag Harus Hindari Makanan dan Minuman Ini
Dilansir dari the British Psychological Society, pusat fungsi bahasa di otak terletak di belahan kiri. Area ini dinamakan Broca dan Wernicke.
Broca adalah area otak yang berfokus pada bahasa lisan dan tulisan. Sementara Wernicke bertugas untuk memahami isi percakapan.
Kedua area ini berperan besar dalam kemampuan berbahasa seseorang. Untuk itu hati-hati, cedera otak di bagian ini bisa mengakibatkan terhambatnya kemampuan seseorang untuk berbicara dan memahami percakapan.
Berikut berbagai manfaat belajar bahasa untuk otak Anda dilansir Suara.com dari Hello Sehat:
1. Menyimpan informasi baru lebih banyak, lebih cepat
Penelitian yang dipimpin oleh para ilmuwan di Lund University, Swedia, membuktikan belajar lebih banyak bahasa bisa meningkatkan ukuran dan aktivitas di area otak yang terpisah dari pusat bahasa.
Dalam penelitian ini ditemukan fakta bahwa mahasiswa bahasa mengalami pertumbuhan hippocampus yang lebih besar.
Hippocampus adalah bagian otak yang berkaitan dengan pembelajaran dan navigasi spasial. Selain itu, area lain yang juga turut berkembang yaitu bagian korteks serebral atau lapisan otak paling luar.
Penelitian lain juga menemukan bukti semakin banyak bahasa yang dipelajari, semakin mudah otak memproses dan menyimpan informasi baru. Manfaat ini akan didapatkan terutama ketika Anda mempelajari bahasa di masa kanak-kanak.
Oleh sebab itu, belajar bahasa memiliki manfaat penting, yaitu meningkatkan potensi sel otak untuk memahami sesuatu dengan lebih cepat.
2. Melindungi dari penyakit Alzheimer dan demensia
Penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan di University of Edinburgh, Inggris, dan Nizam’s Institute of Medical Sciences, India, menemukan hubungan antara belajar bahasa dan kesehatan otak.
Hasil penelitian menemukan fakta mengejutkan mengenai manfaat belajar bahasa untuk otak. Ternyata, belajar dua bahasa bisa melindungi otak dari penyakit Alzheimer dan demensia.
Bukti ini didapat dari penelitian yang melibatkan para pengidap Alzheimer, demensia vaskular, atau demensia frontotemporal.
Mereka yang mempelajari dua bahasa ternyata mengalami perlambatan demensia selama kurang lebih 4,5 tahun dibandingkan dengan yang lain.
Bahkan, belajar dua bahasa ternyata memiliki manfaat dan pengaruh yang lebih kuat untuk otak, yaitu mampu memperlambat demensia dibandingkan obat.
Sebuah studi ulasan menyimpulkan kemampuan bilingual dapat membantu meningkatkan reservasi kognitif, yaitu kemampuan otak untuk melawan kerusakan saraf akibat perubahan saraf terkait gaya hidup yang menstimulasi secara fisik atau mental. Inilah yang diduga dapat menunda munculnya demensia.
3. Memproses informasi secara efisien
Belajar bahasa terutama bilingual juga ternyata bisa melatih fungsi otak untuk memproses informasi secara efisien. Otak akan terlatih untuk mengeluarkan informasi yang sesuai dan dibutuhkan.
Artinya, otak bisa memilih informasi relevan yang akan disampaikan sesuai dengan kebutuhan. Kemampuan ini sangat dibutuhkan karena jika tidak, semua informasi yang bahkan tak berhubungan akan memenuhi pikiran Anda. Akibatnya, proses kerja dan berpikir pun akan terhambat.
Jadi jangan pernah ragu untuk belajar bahasa, selain baik untuk kehidupan bersosialisasi dan karir, belajar bahasa juga baik untuk meningkatkan fungsi otak yang maksimal.