Info

Studi Ungkap Bahan Kimia Tabir Surya Bisa Masuk ke Pembuluh Darah

Temuan ini bisa membuat industri berpikir ulang untuk mencari alternatif zat aktif yang lebih aman.

Vika Widiastuti

ilustrasi tabir surya - (Unsplash/rawpixel)
ilustrasi tabir surya - (Unsplash/rawpixel)

Himedik.com - Penggunan tabur surya belakangan ini dianjurkan untuk mencegah kanker kulit. Terutama di daerah tropis di mana pancaran sinar matahari yang berjam-jam mengandung sinar ultraviolet sehingga bisa membuat kulit terbakar hingga memicu kanker kulit. 

Namun, baru-baru ini sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal JAMA justu menemukan bahwa bahan kimia dalam tabir surya tak hanya dapat meresap ke kulit tapi juga pembuluh darah pada tingkat yang melebihi ambang batas.

Meski demikian, bukan berarti bahan aktif salam tabir surya tidak aman. Robert Califf salah satu penulis editorial penelitian ini mengatakan, temuan ini harus membuat industri berpikir ulang untuk mencari alternatif zat aktif yang lebih aman.

“Temuan penelitian ini menimbulkan banyak pertanyaan penting tentang tabir surya dan proses di mana industri tabir surya, dokter, organisasi khusus, dan badan pengawas mengevaluasi manfaat dan risiko dari krim topikal ini,” ujar peneliti seperti dikutip Suara.com dari Nypost.

Ilustrasi tabir surya. (Shutterstock)
Ilustrasi tabir surya. (Shutterstock)

Untuk mengarah pada temuan ini, peneliti meminta 24 responsden untuk menerapkan salah satu dari empat jenis tabir surya yang berupa spray, lotion dan krim, empat kali sehari selama seminggu ke daerah kulit yang tidak tertutupi baju renang.

Kemudian peneliti mengukur konsentrasi empat bahan aktif berbeda yang biasa digunakan dalam tabir surya, antara lain avobenzone, oxybenzone, octocrylene dan ecamsule dalam darah responden.

FDA atau departemen kesehatan di Amerika sendiri merekomendasikan agar penyerapan darah dari salah satu bahan aktif di tabir surya tidak melebihi 0,5 nanogram per mililter (ng / mL).

Namun peneliti menemukan bahwa tingkat keempat bahan kimia dalam aliran darah peserta jauh melebihi dari ambang batas tersebut selama satu hari, bahkan tiga bahan aktif ada yang bertahan di aliran darah selama tujuh hari.

Bahkan zat aktif Oxybenzone mencapai ambang batas dalam dua jam hanya dengan satu kali pengaplikasian. Pada hari ke tujuh pemakaian, konsentrasinya meningkat hingga di atas 20 ng / mL. Bahan kimia itu juga diketahui beracun bagi terumbu karang, yang mendorong Hawaii untuk melarang pengunjung pantai memakai tabir surya berlebihan tahun lalu.

“Produsen tabir surya harus menunjukkan melalui penelitian empiris pada manusia bahwa manfaatnya lebih besar daripada risiko untuk penggunaan produk yang dimaksudkan dalam populasi tertentu. Apakah tabir surya memenuhi persyaratan keselamatan dan efektivitas saat ini? tanya para peneliti.

Namun, Akademi Dermatologi Amerika bersikeras mengatakan, penting untuk terus menggunakan tabir surya. Menurut mereka, bahan-bahan aktif tabir surya ini telah digunakan selama beberapa dekade dan belum ada laporan mengenai efek sampingnya.

“Kanker kulit adalah kanker paling umum di Amerika Serikat, dan dokter kulit melihat dampaknya pada kehidupan pasien setiap hari. Paparan sinar ultraviolet matahari yang tidak dilindungi adalah faktor risiko utama kanker kulit. Itu sebabnya menggunakan tabir surya adalah keharusan ketika berada di luar ruangan," ujar Presiden Akademi Dermatologi Amerika, George J. Hruza.

(Suara.com/Firsta Nodia)

Berita Terkait

Berita Terkini