Info

Penelitian: Memakai Tabir Surya Tak Hentikan Produksi Vitamin D

Memakai tabir surya untuk melindungi kulit dari sinar UV tidak memengaruhi sintesis vitamin D.

Vika Widiastuti

ilustrasi tabir surya - (Unsplash/rawpixel)
ilustrasi tabir surya - (Unsplash/rawpixel)

Himedik.com - Sebelumnya ada kepercayaan yang menganggap bahwa menggunakan tabir surya atau sunscreen bisa membatasi produksi vitamin D

Namun, tiga penelitian baru-baru ini membantahnya. Suara.com melansir dari Metro, penelitian telah menyanggah gagasan bahwa memakai tabir surya untuk melindungi kulit dari sinar UV tidak memengaruhi sintesis vitamin D.

Salah satu penelitian mengirim tiga kelompok ke daerah Tenerife, Spanyol. Mereka diberi masing-masing pilihan tabir surya yang berbeda yang memiliki tingkat perlindungan UVA dan UVB yang berbeda.

Sementara kelompok lain diminta untuk tetap di tempat mereka tinggal di Polandia, di mana tingkat sinar UV jauh lebih rendah.

Ilustrasi krim pencegah kanker kulit, tabir surya. (Shutterstock)
Ilustrasi krim pencegah kanker kulit, tabir surya. (Shutterstock)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa membuat perbedaan yang sangat kecil pada kebanyakan orang.

Penelitian ini benar-benar menemukan bahwa mereka yang menggunakan SPF15 dengan perlindungan spektrum luas tetap memiliki kadar vitamin D.

Darah subjek penelitian kemudian diuji sebelum, selama, dan setelah liburan. Penulis utama penelitian, Profesor Antony Young dari King's College London, mengatakan, "Tabir surya dapat mencegah kulit terbakar dan kanker kulit, tetapi ada banyak ketidakpastian tentang efek tabir surya pada Vitamin D"

"Penelitian kami, selama satu minggu cuaca sempurna di Tenerife, menunjukkan bahwa tabir surya, bahkan ketika digunakan secara optimal untuk mencegah kulit terbakar, memungkinkan sintesis vitamin D yang sangat baik," lanjutnya.

Ini merupakan berita bagus. Jadi mulai sekarang jangan ragu lagi mengoleskan sunscreen setiap hari, ya! (Suara.com/Yasinta Rahmawati)

Berita Terkait

Berita Terkini