Himedik.com - Sejauh ini orang mengira konsumsi gula akan memperburuk perkembangan sel kanker dalam tubuh. Padahal gula yang menjadi pemicu diabetes justru berguna untuk mencari tumor.
Perlu dipahami bahwa gula tidak memberikan pengaruh apapun terhadap pertumbuhan kanker. Melansir dari mayoclinic.org, gula tidak mempercepat maupun memperlambat pertumbuhan sel kanker dalam tubuh.
Baca Juga
Ibu Menyusui Minum Alkohol, Ini 7 Dampak Buruk yang Bisa Terjadi!
Akibat Penyakit Kronis, Wanita Ini Langsung Menopause Setelah Melahirkan
Bukannya Jorok, Tak Kenakan Celana Dalam Ternyata Lebih Nyaman dan Sehat
Terpaksa Tunda Pengobatan Kelenjar Getah Bening Anaknya, Wibowo Butuh Dana!
Setang Motor Bersarang di Rahim Wanita Ini Selama 2 Tahun, Kok Bisa?
Perjalanan Mudik, Ini Tips Menjaga Kebersihan Area Kewanitaan!
Sebaliknya, gula justru membantu mendeteksi tumor di dalam tubuh sekaligus melihat seberapa ganas tumor tersebut.
Jeff Bulte, profesor radiologi di Institute for Cell Engineering di Fakultas Kedokteran Universitas Johns Hopkins, dilansir dari hopskinsmedicine.org, telah melakukan penelitian tentang teknik pemindaian tumor terbaru.
Caranya adalah dengan memanfaatkan gula untuk mendeteksi tumor atau sel kanker di dalam tubuh. Teknik pemindaian terbaru temuannya itu sekaligus untuk mencari tahu seberapa ganas tumor dan sel kanker di dalam tubuh.
Melansir dari imaging.cancer.gov, teknik pemindaian ini disebut positron emission tomography (PET) yang menggunakan sejumlah kecil pelacak radioaktif berbentuk gula.
Proses kerjanya, pasien diberi suntikan zat yang terdiri dari kombinasi gula dan sejumlah kecil gula berlabel radioaktif.
Gula radioaktif itulah yang membantu menemukan tumor sekaligus mencari tahu tumor dan sel kanker mana saja yang bersifat ganas.
Setelah menerima suntikan gula radioaktif, pasien akan diminta berbaring selama sekitar 1 jam sambil menunggu gula radioaktif menyebar ke seluruh tubuh.
Jika ditemukan adanya tumor, gula radioaktif tersebut akan menumpuk atau menempel pada tumor. Semakin banyak gula radioaktif yang menempel, artinya tumor tersebut bersifat ganas. Lalu, gambar yang dihasilkan oleh PET ini akan dibandingkan dengan hasil CT scan.
Perlu diketahui pula, teknik pemindaian PET sejauh ini masih dinilai akurat jika mendeteksi tumor yang berukuran besar atau bersifat agresif. Sedangkan untuk mendeteksi tumor yang berukuran sangat kecil dan sel kanker yang kurang agresif masih perlu penelitian lebih lanjut.
Meski begitu, pemindaian PET dapat membantu dalam mengevaluasi dan menentukan penyakit berulang atau kanker yang kembali lagi. Pemindaian PET ini juga bisa digunakan untuk memeriksa suatu pengobatan tumor dan sel kanker berhasil atau tidak.