Info

Kerusuhan di Jakarta Sebabkan Cemas dan Panik, Ketahui Saran dari Psikolog

Salah satu cara terbaik untuk menghindarinya adalah dengan membatasi akses terkait berita-berita tersebut.

Vika Widiastuti

Ilustrasi cemas. (pixabay/xusenru)
Ilustrasi cemas. (pixabay/xusenru)

Himedik.com - Berita tentang kerusuhan di berbagai media membuat banyak orang cemas dan panik. Hal itu bisa berbahaya, terutama pada orang-orang yang sudah didiagnosis memiliki masalah kejiwaan, seperti gangguan kecemasan dan gangguan panik

Psikolog dari klinik Personal Growth, Veronica Adesla, mengatakan bahwa rasa panik dan cemas ini bisa terjadi pada siapa saja. Nah, salah satu cara terbaik untuk menghindarinya adalah dengan membatasi akses terkait berita-berita tersebut.

"TV tidak perlu dipantengin terus-terusan 24 jam malah menambah panik. Bukan tidak boleh menonton berita loh ya, tapi tidak perlu terus-menerus dipantengin," ungkap Veronica, saat berbincang dengan Suara.com.

Ilustrasi cemas atau khawatir [Shutterstock]
Ilustrasi cemas dan panik [Shutterstock]

Tips yang kedua adalah menghindari tayangan-tayangan yang meresahkan. Gambar dan video aksi kerusuhan, korban yang bergelimangan darah, dan sejenisnya sebaiknya dihindari.

Jika Anda menerima video-video tersebut melalui media sosial ataupun aplikasi perpesanan, sebaiknya tidak menyebarkannya ke orang lain.

Video-video ini bisa saja memiliki dampak negatif yang berunsur provokasi, dan menimbulkan ketakutan pada masyarakat.

Ketiga, adalah menahan diri untuk tidak menyebarkan informasi yang belum jelas kebenarannya. Jangan sampai niat untuk berbagi kabar malah merugikan dan membuat orang lain cemas, karena yang dibagikan adalah kabar hoax.

"Jika memungkinkan, tetaplah beraktivitas seperti biasa," tutup Veronica. (Suara.com/M. Reza Sulaiman)

Berita Terkait

Berita Terkini