Info

Orang Tua Harus Tahu! Nonton TV Terlalu Lama Sebabkan Anak Susah Tidur

Peneliti menunjukkan bahwa penggunaan TV oleh anak-anak memengaruhi kualitas dan durasi tidur mereka.

Vika Widiastuti

Ilustrasi nonton TV. (Pixabay/mojzagrebinfo)
Ilustrasi nonton TV. (Pixabay/mojzagrebinfo)

Himedik.com - Sebuh studi yang dipublikasikan dalam Sleep Health, Journal of National Sleep Foundation mengungkapkan, anak-anak usia pra sekolah yang terlalu lama menonton TV akan membuat tidur mereka kurang. 

Di mana, anak-anak pra sekolah yang menonton TV kurang dari satu jam per hari mendapatkan 22 menit atau hampir 2,5 jam per minggu, lebih banyak tidur di malam hari, dibandingkan dengan mereka yang menonton TV lebih dari satu jam setiap hari.

Peneliti menunjukkan bahwa penggunaan TV oleh anak-anak memengaruhi kualitas dan durasi tidur mereka, yang diukur dengan perangkat actigraphic yang dikenakan anak-anak seperti jam tangan di pergelangan tangan mereka.

Selain itu, dilansir Suara.com dari The Health Site, waktu tidur siang meningkat di antara anak-anak yang menonton TV lebih banyak. Meski begitu, hal ini tidak sepenuhnya menggantikan waktu tidur yang hilang di malam hari.

Ilustrasi nonton tv (Pixabay/mohamed_hassan)
Ilustrasi nonton tv (Pixabay/mohamed_hassan)

"Berita baiknya adalah, ini bisa dialamatkan. Orang tua berasumsi bahwa TV membantu anak-anak mereka. Tapi itu tidak berhasil. Anak-anak itu tidak bisa tidur nyenyak, dan itu tidak membantu mereka tertidur lebih baik. Sangat bagus memiliki data ini," kata Rebecca Spencer, Associate Professor di University of Massachusetts, Amherst di Amerika Serikat (AS)

Untuk melihat hal tersebut, peneliti melihat 470 anak pra sekolah yang sangat beragam. Mereka mengenakan actigraphs hingga 16 hari. Orang tua dan pengasuh mereka menjawab kuesioner tentang demografi dan kesehatan dan perilaku anak-anak, termasuk pertanyaan terperinci tentang penggunaan TV.

Temuan menunjukkan bahwa rata-rata, anak-anak pra sekolah yang tanpa TV, 30 menit lebih lama di kamar tidur mereka saat malam hari daripada mereka yang punya TV di kamar mereka, kata penelitian itu.

Namun, hal ini bertentangan dengan pedoman baru dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yang mengatakan anak-anak antara usia 2 dan 4 tahun tidak boleh memiliki lebih dari satu jam waktu layar tidak bergerak setiap hari. Dan kurang atau tidak ada layar waktu bahkan lebih baik. (Suara.com/Dinda Rachmawati)

Berita Terkait

Berita Terkini