Info

Tak Banyak yang Tahu, Ini yang Terjadi pada Otak dan Tubuh Orang Koma

Begini kondisi otak dan tubuh orang yang sedang dalam kondisi koma.

Vika Widiastuti | Shevinna Putti Anggraeni

Ilustrasi dirawat di rumah sakit (Unplash/rawpixel)
Ilustrasi dirawat di rumah sakit (Unplash/rawpixel)

Himedik.com - Kalian pasti pernah menemui orang yang sedang koma karena menderita suatu penyakit kronis. Tapi, pernahkah kalian berpikir apa yang terjadi pada otak dan tubuh orang tersebut selama koma?

Perlu dipahami bahwa koma bukan berari mati. Mereka tidak bisa memberikan respons dari suara, cahaya dan sentuhan di sekitarnya.

Tetapi, otak orang yang sedang koma masih berfungsi meskipun dalam tingkat yang sangat rendah.

Melansir dari hellosehat.com, koma adalah kondisi hilangnya kesadaran dalam waktu yang lama. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh cedera atau trauma serius, penyakit maupun keracunan.

Beberapa hal tersebut bisa menyebabkan pembengkakan atau perdarahan jaringan otak. Akibatnya otak dalam tengkorak terhimpit sehingga tekanan dalam otak meningkat drastis.

Ilustrasi orang koma (Shutterstock)
Ilustrasi orang koma (Shutterstock)

Selanjutnya, darah dan oksigen yang masuk ke otak jadi terhambat. Kondisi inilah yang membuat fungsi otak terganggu.

Lalu apa yang terjadi pada otak orang yang sedang koma?

Secara neurologis dilansir dari bustle.com, kondisi otak yang sedang koma dalam tingkat kesadaran nol atau proses kognitifnya tidak dapat menunjukkan respons apapun terhadap rangsangan eksternal.

Gangguan komunikasi antara batang otak dan otak besar saat koma inilah yang memengaruhi respons kognitif.

Sehingga mereka tidak bisa merespons suara, cahaya atau apapun di sekitarnya, berbeda dengan otak manusia dalam kondisi normal.

Sementara itu, beberapa bagian tubuh orang yang sedang koma juga masih bisa berfungsi. Seperti pernapasan, detak jantung, pencernaan hingga sistem saraf otonom.

Tetapi, bagian tubuh yang masih bisa berfungsi selama koma ini juga tergantung pada kasus penyakitnya lagi.

Beberapa orang yang sedang koma tetap membutuhkan alat bantu pernapasan hingga membutuhkan asupan makan dan cairan melalui pembuluh darah yang tergantung pada kondisinya saat koma.

Jika pasien koma tidak ada refleks apapun untuk menelan dan membersihkan saluran pernapasangannya, maka mereka perlu diintubasi. Sebab kondisi itu bisa saja membuat mereka tersedak atau menimbulkan masalah baru di saluran pernapasan.

Berita Terkait

Berita Terkini