Info

Batasi Minum Bubble Tea Mulai Sekarang, Bisa Picu Kanker sampai Diabetes

Terlalu banyak minum bubble tea ternyata bisa memicu kanker hingga diabetes.

Rima Sekarani Imamun Nissa | Shevinna Putti Anggraeni

<p><a href=https://pixabay.com/id/photos/minuman-kaca-buah-makanan-3131322/ Bubble Tea

">

Himedik.com - Saat ini, minuman dengan campuran bubble tea sedang populer di Indonesia. Namun, mungkin hanya sedikit orang yang menyadari efek samping kebanyakan mengonsumsi bubble tea bagi kesehatan tubuh.

Bukannya menyehatkan, terlalu banyak minum bubble tea bisa memicu sejumlah penyakit akibat kandungan bahan di dalamnya.

Bubble tea atau boba adalah minuman asal Taiwan yang memiliki basis minuman seperti teh, susu, kopi, buah dan lainnya.

Gelembung kenyal ini terbuat dari tepung tapioka yang dicapur sirup sehingga membuat rasanya manis dengan sensasi kenyal. Hanya saja, diperkirakan satu ons bubble tea yang terbuat dari tapioka ini setara dengan 61,81 kalori.

Dilansir dari spoonuniversity.com, cerdasarkan riset di University Horpital Aachen di Jerman tahun 2012, ditemukan bahwa campuran bahan bubble tea mengandung bahan kimia karsinogenik atau PCB yang bisa menyebabkan kanker.

Di Amerika Serikat sendiri, bahan kimia karsinogenik seperti PCB sudah dilarang karena menimbulkan risiko kesehatan.

Selain kanker, kandungan ini dapat merusak sistem kekebalan tubuh, sistem endokrin, sistem reproduksi dan sistem saraf.

Minum bubble tea. (Shutterstock)
Minum bubble tea. (Shutterstock)

Sebuah penelitian Berkeley Wellness juga menemukan betapa tingginya jumlah karbohidrat dan kandungan gula dalam bubble tea.

Melansir dari hellosehat.com, bubble tea juga mengandung gula tambahan yang cukup tinggi, seperti sukrosa, fruktosa, galaktosa dan melezitosa.

Berdasarkan penelitian Jae Eun Min, David B. Green dan Loan Kim, bubble tea punya kandungan gula sebesar 38 gram dan kalori sebanyak 299 kcal setiap porsinya. Padahal kebutuhan gula tambahan tidak boleh lebih dari 150 kcal per hari untuk pria dan 100 kcal per hari untuk wanita.

Makanan atau minuman yang tinggi gula dan kalori inilah yang sering kali dikaitkan dengan peningkatan risiko obesitas dan diabetes, terutama bagi anak-anak.

Kadar gula dan kalori yang tinggi dalam ini pula yang bisa meningkatkan risiko penyakit jantung dan asam urat.

Ilustrasi diabetes - (Pixabay/stevepb)
Ilustrasi diabetes - (Pixabay/stevepb)

Penelitian Caitlin Batt telah menemukan bahwa sering mengonsumsi minuman manis lebih dari dua kali sehari dapat meningkatkan risiko asam urat sebesar 1,78 kali pada pria dan 3,05 kali pada wanita.

Kondisi ini terjadi karena kadar fruktosa dan kalori yang berlebih dalam tubuh.

Kandungan gula yang tinggi juga menyebabkan terjadinya resistensi insulin, hormon yang berfungsi untuk mengatur kadar glukosa dalam darah. Hal ini dapat memicu diabetes melitus tipe 2.

Oleh karena itu, konsumsi bubble tea dalam jumlah berlebih tidak baik karena bisa meningkatkan risiko sejumlah penyakit, mulai kanker, diabetes hingga asam urat.

Berita Terkait

Berita Terkini